Dari ledakan Duren Sawit hingga Go-Jek hadir di 5 kota Indonesia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dari ledakan Duren Sawit hingga Go-Jek hadir di 5 kota Indonesia

AFP

Indonesia wRap: 17 November 2015 merangkum kejadian seperti teror Paris, ledakan di Duren Sawit, hingga Bogor dan Bekasi dinamakan kota paling intoleran se-Indonesia

Empat pelaku penyerangan Paris sudah diketahui identitasnya. Sementara itu ledakan di Duren Sawit, Jakarta, tidak terkait aksi terorisme. 

Empat pelaku penyerangan Paris teridentifikasi

Otoritas Perancis telah berhasil mengidentifikasi empat orang pelaku serangan di Paris, Jumat, 13 November 2015. Mereka adalah Ismael Omar Mostefai, Salah Abdeslam, Samy Amimour, dan Ahmad Al Mohammad.

Sebelumnya, polisi Perancis menemukan sebuah paspor Suriah di temapt kejadian perkara. Penemuan ini menimbulkan kecurigaan bahwa beberapa dari pelaku adalah imigran dari Suriah yang mencari suaka di Eropa akibat perang saudara di negera asal.

Ledakan di Duren Sawit aksi kriminal, bukan terorisme

Petugas labfor melakukan olah TKP ledakan di area Gedung Multi Piranti Graha di Jalan Raden Inten II, Duren Sawit, Jakarta, 16 November 2015. Foto oleh Rosa Panggabean/Antara

Sebuah ledakan terjadi di area perkantoran, Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin dini hari, 16 November. Ledakan melukai satu orang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menduga peledakan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, masuk pada aksi kriminal bukan serangan teroris.

“Dugaan awal kami, peristiwa ini hanya kriminalitas biasa yang memang menggunakan alat yang ledakannya luar biasa, yakni granat,” ujar Khrisna.

Setara Institute: Bogor dan Bekasi kota paling intoleran

10 kota paling intoleran di Indonesia menurut survei Setara Institute.

Setara Institute merilis hasil kajian indeks kota toleran 2015, di mana kota-kota di sekitar Jakarta seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bandung menempati peringkat terbawah atau dianggap sebagai kota-kota yang paling intoleran di Indonesia.

Selain kota-kota di sekitar Jakarta tersebut, kota-kota lain seperti Banda Aceh, Serang, Mataram, Sukabumi, Banjar, dan Tasikmalaya juga menempati 10 peringkat terbawah dalam indeks kota toleran.

Aliansi UGM untuk tragedi 1965 minta rektor akui keterlibatan universitas

RPKAD. Piagam milik UGM yang diduga berasal dari RPKAD. Foto diambil dari Change.org

Aliansi Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan petisionline di Change.org yang ditujukan pada Rektor Dwikorita Karnawati agar mengakui keterlibatan universitas tersebut pada peristiwa pembantaian massal 1965.

Petisi mengutip kesaksikan Tintin Rahayu, penyintas tragedi 1965 di Pengadilan Rakyat Internasional, atau International People’s Tribunal (IPT), Den Haag, Belanda, pada 12 November lalu.

Tintin menyebut mendiang Guru Besar UGM Loekman Soetrisno sebagai penyiksa yang paling kejam. Tintin mengaku pernah dianiaya dan dilecehkan secara seksual dalam interogasi pasca tragedi 30 September 1965. 

Go-Jek hadir di 5 kota Indonesia

Layanan transportasi dan kurir Go-Jek memperluas layanannya ke lima kota besar di Indonesia mulai hari ini, Senin, 16 November.

Masyarakat kota Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang, dan Balikpapan dapat menggunakan jasa Go-Jek hanya dengan tarif 10 ribu rupiah untuk layanan Go-Ride, Go-Send, Go-Food, dan Shopping. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!