SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia—Tahanan politik Filep Jacob Samuel Karma bebas pada Kamis, 19 November kemarin setelah satu dekade mendekam di penjara. Hari kebebasan Filep sebenarnya pada 19 Agustus lalu, tapi Filep menolak bebas dan memilih tinggal di lembaga pemasyarakatan Abepura, Jayapura.
Mengapa Filep menolak? “Saya ini bukan orang krimimal. Saya ini orang politik, kalau saya menerima remisi tersebut sama saja mengkriminalkan diri,” katanya.
Filep dikenal sebagai pembela hak-hak penduduk Papua. Ia ditahan setelah mengibarkan bendera Bintang Kejora saat demonstrasi pada 1 Desember 2004.
(BACA: Indonesia release prominent Papua separatist leader)
Siapa makelar Freeport?
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan membantah telah mencatut nama Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam negosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
“Saya enggak ada waktu untuk gitu-gituan,” kata Luhut dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, 19 November.
Luhut juga membantah ada pertemuan antara dia dengan pihak Freeport. “Tidak pernah,” ujarnya.
(BACA: Luhut bantah catut nama Jokowi dalam negosiasi Freeport)
Otak serangan Paris Abdelhameed Abaaoud dilaporkan tewas
Setidaknya dua orang tersangka teroris tewas dan tujuh orang lainnya ditangkap dalam penyerbuan di kawasan Saint-Denis, Paris, pada Rabu dini hari, waktu setempat.
Menurut laporan AFP, salah satu korban tewas termasuk perempuan yang meledakkan dirinya sendiri. Baku tembak terjadi antara pihak kepolisian dengan kelompok bersenjata untuk menangkap otak dari serangan Paris, Abdelhameed Abaaoud.
Sementara itu, tiga orang anggota kepolisian Perancis dilaporkan luka-luka akibat penyerbuan tersebut.
Belakangan diumumkan bahwa otak dari serangan Paris, Abdelhameed Abaaoud juga tewas dalam penyergapan di Saint-Denis kemarin.
(BACA: LINI MASA: Teror ISIS pasca tragedi Paris)
Meski dilarang, Aksi Kamisan tetap dilakukan di depan Istana Negara
Aksi Payung Hitam Kamisan yang digelar di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Kamis pekan kemarin adalah yang ke-20 kali. Aksi kali ini mendapat sorotan karena resmi dilarang dilakukan di depan Istana Negara.
Polisi, dengan dalih Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, melarang aksi unjuk rasa dilakukan di sepanjang 100 meter dari objek vital, termasuk Istana Negara.
Namun komunitas Aksi Kamisan menolak tunduk pada aturan tersebut. Mereka berkukuh beraksi di depan Istana Negara agar dapat disaksikan oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
(BACA: LIVE BLOG: Aksi Kamisan 19 November)
Hasil lengkap Piala Jenderal Sudirman
Lima belas tim yang terbagi ke dalam tiga grup akan berjuang untuk menjadi yang terbaik dalam turnamen sepakbola Piala Jenderal Sudirman. Siapa yang akhirnya akan mengangkat trofi juara?
Simak hasil-hasil pertandingan mereka, babak demi babak.
(BACA: HASIL LENGKAP: Piala Jenderal Sudirman) —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.