SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Setelah menuai kontroversi, Presiden Joko “Jokowi” Widodo akhirnya menolak usulan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) untuk membeli helikopter baru bagi para Very Very Important Person (VVIP), termasuk dirinya.
“Dengan mempertimbangkan dan juga mendengarkan berbagai masukan, Presiden memutuskan untuk tidak menyetujui usulan pembelian (helikopter) Merlin Agusta AW101,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara, hari ini, Kamis, 3 Desember.
Terdapat tiga alasan di balik sikap jokowi ini berdasarkan keterangan Pramono:
- Helikopter yang ada masih bisa digunakan secara maksimal
- Dalam kondisi keuangan saat ini, pembelian tersebut dianggap harganya terlalu tinggi
- Meskipun memang diperlukan adanya helikopter cadangan bagi helikopter Super Puma yang saat ini digunakan presiden, lebih baik dikaroseri dan merupakan buatan putra bangsa sendiri
Sebelumnya, TNI AU memasukkan pembelian helikopter AgustaWestland AW101 dalam rencana strategisnya untuk periode 2014-2019.
Helikopter ini merupakan jenis helikopter angkut menengah antikapal selam yang dapat digunakan untuk kepentingan militer dan sipil. AgustaWestland AW101 dikembangkan oleh perusahaan patungan Westland Helicopters asal Inggris dan Agusta asal Italia.
Rencana pembelian ini menuai protes masyarakat, terlihat dari keriuhan di media sosial hingga kalangan pakar. — Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.