Laga hidup mati Manchester United hadapi Wolfsburg di Liga Champions

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Laga hidup mati Manchester United hadapi Wolfsburg di Liga Champions

EPA

Wolsburg bukan lawan yang enteng bagi United. Apalagi di tengah performa membosankan klub asuhan Louis van Gaal itu

JAKARTA, Indonesia — Mengapa ada logo Setan Merah di emblem Manchester United? Karena mereka setiap bermain selalu kesetanan. Merebut bola mati-matian, mengancam gawang lawan, dan terus menyerang tanpa rasa takut.

Tapi, logo setan merah yang dipasang sejak 1970 itu seperti tak ada artinya kini. Setan mungkin sudah berubah jadi tuyul. Sembunyi-sembunyi mencuri gol kemudian pulang ke rumah majikannya tanpa ketahuan tuan rumah.

United lebih banyak bermain aman, takut kalah, dan mengendalikan pertandingan hanya agar tidak mendapat kejutan dari serangan lawan.

“Dulu United bermain seperti setrum, begitu cepat, menghujani kotak penalti lawan dengan ribuan tembakan. Apapun kondisinya,” kata manajer West Ham Slaven Bilic.

Pasukan Bilic berhasil menahan United pada matchday ke-15 Liga Primer, Sabtu, 5 Desember, lalu.

The Hammers — julukan West Ham — justru bermain lebih bagus dengan dua kali hampir mencetak gol ke gawang David De Gea. United cuma satu tembakannya yang akurat. Padahal, mereka menguasai 63 persen pertandingan.

Kolumnis New York Times Rob Hughes menyebut United seperti tim yang “takut untuk mencetak gol”. Filosofi “setan” yang ditanamkan manajer legendaris mereka Sir Alex Ferguson dan para pendahulunya seperti tak berbekas.

Dalam matchday kelima Liga Champions akhir November lalu, liga paling bergengsi di Eropa itu mencatat 50 lebih gol. Sayangnya, tak satupun dari gol tersebut yang dicetak United. Mereka hanya bermain seri 0-0 melawan wakil Belanda PSV Eindhoven. 

Akibatnya, mereka belum bisa mengunci tiket olos ke babak selanjutnya. Pasukan Louis van Gaal harus mati-matian di pertandingan terakhir grup B saat melawat ke kandang pemuncak klasemen, VfL Wolfsburg, Volkswagen Arena pada Rabu, 9 Desember, pukul 02:45 dini hari WIB.

United harus menang jika ingin lolos. Posisi mereka di peringkat kedua dengan koleksi delapan poin belum mengamankan peluang untuk lolos. PSV menguntit di bawahnya dengan tujuh poin.

Jika United seri atau kalah, kemenangan PSV atas CSKA Moskow di kandang sendiri, Philip Stadium, bakal membuat mereka lolos ke babak knock-out sebagai runner up grup.

Wolfsburg juga tidak bisa bermain setengah hati dalam pertandingan tersebut. Tiket lolos belum aman betul dalam genggaman. Jika mereka kalah dan PSV menang, klub berjuluk Die Wolfie (para serigala) itu yang bakal angkat koper.

Di atas kertas, peluang Wolfsburg memang lebih kecil dibanding United. Di pertemuan pertama, anak asuh Dieter Hecking itu takluk 1-2 di Old Trafford, kandang United. Tren mereka di kompetisi domestik juga sedang menurun setelah seri 0-0 melawan Augsburg dan kalah 1-2 dari Borussia Dortmund.

Tapi, terlepas dari kekalahan itu Wolfsburg termasuk tim yang sulit kalah di kandang. Sebelum keok melawan Dortmund, mereka tak terkalahkan sepanjang 29 laga Bundesliga di Volkswagen Arena.

Di sisi lain, United memang belum tersentuh kekalahan dalam sebelas laga di semua ajang setelah kalah secara menyakitkan 0-3 dari Arsenal. Namun meski tidak kalah, penampilan United juga tidak meyakinkan.

Catatan tembakan akurat mereka ke gawang lawan sangat minim. Hanya 14 tembakan akurat dalam enam laga terakhir. Atau rata-rata dua kali per pertandingan.

Jika itu kembali terjadi saat melawan Wolfsburg, United terancam meraih hasil seri. Apabila skenario seri terjadi dan PSV menang, mereka harus rela pulang dini dari ajang Liga Champions. Sebaliknya, Wolfsburg tetap bisa lolos jika pertandingan berakhir sama kuat. 

Van Gaal tagih kebangkitan pasukannya

VAN GAAL. Pelatih Manchester United (MU), Louis Van Gaal. MU belakangan tampil membosankan dan minim mencetak gol. Foto oleh Kieran Galvin/EPA

Di tengah hujan kritikan, Van Gaal masih yakin bahwa timnya berada di jalur yang benar. Gol hanya soal waktu.

“Kamu tidak akan pernah tahu kapan itu terjadi. Tapi, saya punya pengalaman sebagai manajer dan gol-gol itu pasti datang. Karena jika kamu terus membuat peluang, gol akan muncul,” kata Van Gaal dalam konferensi pers di Wolfsburg.

Upaya menunggu gol yang belum jelas kapan datangnya itu bakal lebih sulit. Sebab, Wayne Rooney kembali absen. United kemungkinan bakal kembali menampilkan formasi yang sama saat ditahan West Ham.

Anthony Martial bakal dipasang sebagai ujung tombak dalam formasi 4-2-3-1. Trio gelandang bakal kembali diisi Juan Mata, Marouane Fellaini, dan Jese Lingard. Tiga pemain ini tak berkutik menembus bek West Ham. Bahkan, Fellaini dan Lingard terlihat tidak padu di lapangan hingga Memphis Depay masuk di babak kedua.

Sebaliknya, Wolfsburg hampir full team. Hanya gelandang Luis Gustavo yang absen. Pemain kreatif seperti Andre Schurrle dan Julian Draxler bisa diturunkan. Palang pintu kokoh asal Brasil, Dante, juga dalam kondisi 100 persen.

Dengan situasi tersebut, Van Gaal masih percaya para pemainnya akan tampil maksimal. Dia justru menagih kebangkitan timnya dalam menghadapi Wolfsburg.

“Sekarang kami berada di kualifikasi grup. Para pemain harus membuktikan dirinya, secara individu dan secara tim. Karena itu, sangat penting untuk mengalahkan lawan. Kami tidak boleh bergantung pada hasil PSV,” katanya seperti dikutip BBC. — Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!