4 ide bisnis untuk single parent

Liveolive

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

4 ide bisnis untuk single parent
Sebagian single parent sangat terbantu dengan fasilitas internet untuk mengembangkan bisnis.

JAKARTA, Indonesia – Sosok single parent (orang tua tunggal) memang harus pintarmembagi waktu dan prioritas agar bisa tetap produktif secara finansial. Di samping itu, single parent juga harus tetap dekat dengan anak-anaknya.

Sejumlah single parent menyatakan untuk menopang kebutuhan sehari-hari, diperlukan pekerjaan-pekerjaan yang cocok untuk mereka. Berikut ide-ide bisnis yang bisa dikembangkan bagi single parent: 

1. Blogger dan Social Media Influencer

Siapa pun yang menganggap media sosial bukanlah sebuah bisnis tentu berasal dari masa lalu. Berkat YouTube dan Instagram, banyak bermunculan social media influencer yang menyisipkan produk-produk iklan di kegiatan keseharian mereka dan mampu menghasilkan banyak uang dari sana.

Hal ini dilakukan Driana Rini Handayani, 46. Ia mengaku sangat menyukai pekerjaan ini, karena bisa fleksibel mengatur jam kerja dan punya lebih banyak waktu untuk mengurus rumah dan keluarga.

Pekerjaan bisa dilakukan di mana saja selama terdapat koneksi internet.

Nggak harus berangkat pagi, pulang malam tiap hari. Buatku, pekerjaan ini paling cocok sebagai single mom,” kata ibu dua anak remaja yang juga seorang blogger aktif ini.

Selain itu, Maureen Hitipeuw, 36, ketua komunitas Single Moms Indonesia, mengaku fasilitas internet sangat membantunya dalam menopang hidup keluarga. Maureen mengatakan, sering bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan untuk mempromosikan produk atau merek mereka melalui akun media sosial miliknya.

Menurutnya, syarat mutlak untuk menjalankan bisnis ini adalah koneksi internet serta kemampuan berbahasa yang baik.

“Kemampuan berbahasa Inggris secara baik dan benar akan sangat membantu. Kita juga harus update dengan dunia social media, harus banyak mempelajari seluk beluk dunia social media dan harus banyak berinteraksi online,” jelas ibu dari seorang putra berusia 9 tahun ini.

2. Konsultan

Martha Silalahi, 34, sudah menjalani bisnisnya sebagai konsultan PR, Media Relations & Event Management selama bertahun-tahun dan masih menikmatinya. Wanita yang pernah terpilih menjadi salah satu “Powerful Women of the Year under 40” versi Majalah Swa tahun 2008 ini mengungkapkan sebagai seorang entrepreneur ia memiliki kebebasan untuk membagi waktu untuk anak, pekerjaan, serta diri sendiri.

Selain konsultan PR, para single parent juga bisa mencoba pekerjaan sebagai konsultan pernikahan, konsultan keuangan, konsultan karir, dan lain-lain, sesuai dengan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki.

“Yang harus dipersiapkan pertama kali adalah mental dan kepercayaan diri, baru kemudian skill lain, seperti mendengarkan kebutuhan klien,” saran Martha.

3. Pembuat Kue dan Katering

Menjadi pembuat kue dan menjalankan usaha catering merupakan salah satu pilihan favorit para single mom. Sebab, memasak adalah sesuatu yang bisa dipraktekkan setiap hari dan menjadi hobi bagi kebanyakan ibu.

“Sebelum suami meninggal, saya ibu rumah tangga yang sehari-hari kerjanya masak, bikin kue, urus anak-anak. Pendapatan dari katering dan jualan kue ini yang menyelamatkan keuangan keluarga, sampai anak-anak saya bisa lulus kuliah semua,” ujar Rini, 57, ibu empat anak yang menjadi single parent di usia 35 tahun.

Bisnis yang satu ini tidak membutuhkan modal besar, namun membutuhkan ketekunan dan disiplin.

Rini sendiri selalu bangun pukul 03:00 pagi untuk belanja ke pasar pagi, mulai memasak pukul 04:00 sambil menyiapkan kebutuhan bekal anak sekolah. Setelah itu, ia berangkat mengantar anak-anak sekaligus mengantar pesanan. Hal ini dijalaninya selama belasan tahun, hingga anak-anaknya sudah dewasa dan mandiri seperti sekarang.

“Sekarang saya terima order hanya untuk mengisi waktu saja, selain menambah uang saku untuk jalan-jalan,” ujarnya sambil tertawa.

4. Penyedia Jasa di Situs-situs Freelancer

“Saya menjadi freelancer ketika bangkrut dan harus memulai lagi dari nol. Saat itu saya sudah menjadi single mom untuk satu anak saya yang masih kecil,” kata Helma, 40, Country Manager Freelancer.com untuk Indonesia.

Menurut Helma, manfaat menjadi–selain memberi penghasilan–adalah untuk belajar memecahkan masalah, membangun jaringan, serta mengasah kemampuannya, bahkan meski proyek yang dikerjakan sama sekali tidak berhubungan dengan gelar pendidikan yang dimiliki.

“Di era digital ini, skill semakin mudah dipelajari asalkan ada kemauan. Sering-seringlah mengikuti seminar, workshop, dan terjun langsung untuk menimba pengalaman,” sarannya, sambil mengakatan pengalaman dan reputasi merupakan dua hal yang paling menentukan kesuksesan seseorang sebagai seorang freelancer.

Calon klien biasanya akan melihat review klien-klien sebelumnya, atau bahkan meminta referensi. Karena itu, membangun portofolio yang baik akan jauh bermanfaat daripada menanti seseorang untuk memberi modal atau pekerjaan sambilan. Uang hasil kerja freelance kelak bisa Anda kumpulkan sebagai modal bisnis.—Rappler.com

Tips di atas berasal dari LiveOlive, sebuah situs yang membekali perempuan Indonesia dalam hal pengelolaan keuangan pribadi.

 

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!