Latin America

VIDEO: Luhut bantah terlibat pencatutan nama presiden di negosiasi kontrak Freeport

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan memberikan keterangan pers atas dugaan keterlibatannya dalam rekaman 'Papa Minta Saham'.

JAKARTA, Indonesia— Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan membantah keterlibatan dalam kasus rekaman pencatutan nama Presiden dalam konferensi pers Jumat, 11 Desember 2015. Dia mengaku geram karena “dituduh melakukan konspirasi bersama mereka”.

Luhut bantah terlibat pencatutan nama presiden di negosiasi kontrak freeport

Posted by Febriana Firdaus on Friday, December 11, 2015

Berikut ini jalannya tanya jawab antara Luhut dan wartawan:

Febriana Firdaus dari Rappler Indonesia: Benarkan Anda pernah bertemu Riza Chalid saat masih jadi kepala Staf?Luhut: Ya saya pernah ketemu Riza, itu teman lama saya. Tidak ada yang salah dari yang saya lakukan, saya punya hak berteman dengan siapa saja. Saya juga berteman dengan saudara Novanto, juga dalam posisi dia sebagai ketua DPR sehingga dengan demikian hubungan antara parlemen dengan pemerintah bisa berjalan dengan baik.

Wartawan: Kenapa baru sekarang bicara?
Saya tidak terganggu, tapi saya terganggu saya disebut. Saya terganggu setelah karena anak istri saya cucu saya bertanya. Ini sudah menganggu keluarga saya. Itu bukan masalah jabatan tapi itu masalah keluarga, kalau itu saya terganggu.

W: Konfirmasi pernyataan transkrip itu apa benar? Siap bersaksi di MKD?
Saya yang minta dipanggil. Saya tidak ada nggak siap kalau soal itu. Jangan challenge saya, saya tentara, sepanjang saya tidak salah saya akan hadapi siapapun dia. Tentara saya keluar. Saya baru reuni dengan tentara-tentara saya yang terjun di Timtim. Saya menghadapi kematian di situ saya tidak takut, apalagi ini.

W: Yang dikatakan transkrip itu benar?
Saya tidak peduli soal itu sampai sudah menyangkut keluarga saya. Tanggal 8-17 Juni dan 2 Oktober saya sudah beri memo untuk tidak memperpanjang sampai 2019 pada Presiden. Apa artinya itu. Silakan jawab sendiri.

Apakah Anda akan menuntut pencemaran nama baik?
Saya akan pertimbangkan. Memangnya dia saja yang bisa bikin orang lain repot? Saya juga bisa bikin orang lain repot. Ingat, kesabaran orang itu ada batasnya. Kenapa saya tidak bereaksi? Karena saya masih ingin lihat batas gerak majunya sampai di mana. Kalau sudah keterlaluan, saya pengen lihat dia sampai di sana.

Apa yang membuat Bapak geram?
Ya menuduh saya ada konspirasi sama mereka.

Konspirasi itu tidak benar?
Tidak. Lihat saja memo itu.

Saya ingin tenanglah bangsa ini, tidak usah ribut lagi. Ekonomi mulai bangun, jangan mulai masalah baru ini. Itu yang saya ingin himbau.

Febriana dari Rappler: Apa artinya kehadiran MKD? (Beberapa anggota MKD hadir, seperti Kahar Muzakkir) 

Saya undang seluruh MKD. Berapa yang hadir saya terima kasih. Saya tidak tahu kalau saya akan diundang hari Senin, jadi sekalian saja saya undang saja bapak-bapak ini. Karena apa yang akan saya bicarakan di MKD ya ini, tidak lebih.

W: Apakah akan mendukung proses hukum di Kejaksaan Agung?
Ya silakan saja, itu haknya Kejaksaan Agung untuk melakukan proses hukum. Kalau memang ada alat buktinya silakan.

W: Setya Novanto melaporkan Sudirman Said, apakah mendukung?
Itu urusan mereka. Saya cuma ingin jelaskan tentang diri saya agar clear.

Tidak perlu berandai-andai, belum jelas sudah membuat komentar macam-macam.

 

Sebelumnya, Luhut Panjaitan juga pernah membantah telah mencatut nama Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam negosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. 

“Saya enggak ada waktu untuk gitu-gituan,” kata Luhut dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, 19 November. 

Luhut juga membantah ada pertemuan antara dia dengan pihak Freeport. “Tidak pernah,” ujarnya. 

Namun ia menyatakan tidak akan mengambil langkah hukum terkait penyebutan namanya.

“(Nama) saya tidak tercemar. Saya sudah janji pada istri saya bahwa saya tidak ada bisnis satu persen pun (dengan Freeport). Sebagai pejabat negara, saya tidak akan melacurkan profesionalisme itu,” katanya. 

Berdasar transkrip yang beredar di media, Luhut sebelumnya disebut mencatut nama presiden dalam negosiasi dengan Freeport.

Dalam transkrip rekaman tersebut, pengusaha bernama Reza yang hadir bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto menyebutkan keterlibatan Luhut dalam besaran saham untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Rencananya, mereka mencari referensi yang dapat bekerjasama dengan Freeport. Dalam skenario ini Freeport hanya akan memiliki saham sebesar 51 persen.

“Nominalnya, Pak … Dari Pak Luhut. Saham itu juga memang kemauannya Pak Luhut, gitu. Cari referensi Freeport dari pengusaha seperti yang dulu dilakukan oleh kita kepada pengusaha,” bunyi transkrip tersebut.—Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!