Ilmuan Ben Anderson meninggal dunia: 5 hal yang perlu kamu ketahui

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ilmuan Ben Anderson meninggal dunia: 5 hal yang perlu kamu ketahui
Ben Anderson meninggal dunia dalam kunjungannya ke Indonesia

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Ilmuan Benedict “Ben” Anderson meninggal dunia pada Minggu, 13 Desember, dini hari di kawasan Kota Wisata Batu, Malang, Jawa Timur, dalam usia 79 tahun. 

Bersumber pada tulisan di laman Facebook penerbit Marjin Kiri, Anderson meninggal di penginapannya saat berkunjung ke Indonesia dan akan disemayamkan di Surabaya.

Kami baru saja mendapat kabar mengejutkan dari kerabat Ben Anderson, bahwa beliau meninggal dunia dini hari tadi di…

Posted by Marjin Kiri on Saturday, December 12, 2015

Anderson sedang berada di Indonesia setelah memberikan kuliah umum berjudul “Anarkisme dan Nasionalisme” di Fakutas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia pada Kamis, 10 Desember, lalu. Berikut rekamannya: 

Siapa Anderson? Berikut lima tentang ilmuan dari Universitas Cornell, Amerika Serikat, ini: 

1. Pencetus konsep ‘komunitas imajiner’

Anderson adalah ilmuan sosial lintas bidang kepakaran. Karyanya begitu banyak dan meliputi area yang luas mulai dari politik, sejarah, hingga antropologi.

Namun di antara banyak karyanya, buku Imagined Communities bisa dibilang merupakan karya yang membuatnya mendunia. Dalam buku inilah ia mengemukakan konsep imagined communities atau “komunitas imajiner”

Menurut Anderson, sebuah bangsa adalah komunitas imajiner yang mengikat anggota-anggotanya.

Dalam sebuah bangsa, sesama anggotanya bisa jadi tak saling mengenal bahkan tak pernah melihat semua rekan sebangsanya namun bisa merasa sama-sama terikat dalam satu komunitas yang sama. 

2. Punya latar belakang multikultur

Dikutip dari laman situs resmi Cornell, ketertarikan Anderson untuk melakukan berbagai studi tentang konsep bangsa bisa jadi salah satunya didorong oleh latar belakang kehidupan pribadinya sendiri yang multikultur. 

Anderson lahir dari seorang ayah berkebangsaan Irlandia dan ibu berkebangsaan Inggris. Ia lahir di Tiongkok dan dibesarkan di Amerika Serikat.

Anderson lalu menempuh pendidikan sarjana di kampung halaman sang ibu, tepatnya di Universitas Cambridge. Belakangan, ia menyelesaikan studi doktoralnya di Cornell yang terletak di Amerika Serikat.

3. Dilarang masuk Indonesia selama Orde Baru

Anderson banyak menelurkan karya tentang dinamika sosial politik di Indonesia. Salah satu yang paling diingat dan kontroversial — hingga membuat Anderson tak bisa memasuki Indonesia selama era Orde Baru — adalah A Preliminary Analysis of the October 1, 1965, Coup in Indonesia yang ia tulis bersama Ruth T. McVey.

Buku ini berisi versi alternatif terhadap sejarah tragedi 1965 versi pemerintah Orde Baru yang hingga detik ini masih kabur kebenarannya. 

4. Berteman dengan Soe Hok Gie

Rupanya Anderson adalah salah satu rekan dari aktivis mahasiswa legendaris Indonesia, Soe Hok Gie. Hal ini terungkap dalam tweet budayawan Goenawan Mohamad saat menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Anderson.


5. Sedang siapkan otobiografi

Sebelum meninggal dunia, Anderson diketahui sedang menyiapkan buku otobiografi. Hal ini terungkap dalam wawancaranya dengan majalah Loka yang terbit kemarin, Sabtu, 12 Desember.

“Saya sedang menyusun buku otobiografi, dari masa kecil saya sampai sekarang. Mau bicara banyak tentang pengalaman-pengalaman pribadi saya,” katanya. — Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!