Tongkrongan garang si elang emas

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tongkrongan garang si elang emas

ANTARA FOTO

Termasuk pesawat generasi 4 plus. Sanggup tempur siang, malam dan segala cuaca

 

JAKARTA, Indonesia  ̶   Jatuhnya pesawat T-50i di Yogyakarta sungguh mengejutkan. Yang tertama tentu, karena kecelakaan itu sendiri telah meminta korban jiwa dan material tidak sedikit. Mengejutkan juga, karena pesawat nahas ini masih sangat gres

Pesawat buatan Korea Selatan ini, menjejakkan rodanya pertama kali di tanah air akhir tahun 2013. Mereka datang secara bergelombang dan menjadi genap 16 pesawat (dua skadron) pada awal 2014.

Sebanyak delapan dari 16 unit T-50i Golden Eagle masuk sebagai Jupiter Aerobatic Team (JAT) yang pernah dimiliki TNI AU yaitu ‘Elang Biru’. JAT berbasis Golden Eagle berkelir biru dengan sapuan kuning.

Kehadiran pesawat ini merupakan bagian dari kebijakan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Secara khusus, pesawat buatan Korea Selatan ini datang untuk menggantikan pesawat tempur Skyhawk buatan Amerika Serikat yang sudah uzur.

 Salah satu pesawat JAT Golden Eagle. Foto oleh situs ainonline.com

Kedatangannya merupakan buah dari pelaksanaan kontrak yang ditandatangani 25 Mei 2011 senilai US$400 juta. Mereka ditempatkan di Skadron Udara 15, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.

Secara sepintas, tampilan T-50i mirip dengan pesawat tempur buatan Amerika Serikat F-16 Fighting Falcon. Tongkrongan pesawat buatan Korea Aerospace Industry (KAI) ini memiliki panjang 43 kaki serta lebar sayap 31 dan tinggi 16 kaki.

Dilengkapi sistem avionik digital, persenjataan dan Radar Warning Receivers (RWR), memungkinkan  pilot menangkap keberadaan musuh dari segala arah. Kecanggihan teknologi yang ditanamkan memungkinkan pesawat yang dijuluki the Golden Eagle (elang emas) ini mampu mengubah misi dari latih jet, langsung bisa digunakan pada semua misi operasi, baik misi udara ke udara atau udara ke darat, siang atau malam dalam segala cuaca.

Si Elang Emas juga akan dilengkapi dengan persenjataan yang dapat digunakan dalam berbagai misi. Di antaranya AIM-9 Sidewinder, bom MK-82, BDU-33, AGM-65 Maverick, MK-20 Cluster Bomb Unit, dan bom pintar JDAM.

Pesawat ini masuk dalam generasi terkini jajaran pesawat tempur canggih. Salah satunya ditandai dengan kecepatan pesawat yang melebihi kecepatan suara (1 mach), yakni 1,4 mach. Golden Eagle juga diklaim KAI masuk dalam generasi pesawat tempur 4 plus. Salah satunya dicirikan dengan kemampuan menyerap gelombang radar (tidak memantulkan).

Spesifikasi Elang emas bukan T-50 biasa namun “naik kelas” ke level pesawat tempur buatan KAI lainnya yang lebih canggh, FA-50 (ditandai dengan huruf “i” di belakang T-50). Hanya saja minus radar udara.

Dengan penampilan wah, tidak heran bila dua Presiden RI sangat bangga dengan si elang emas. Saat kedatangannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan diri hadir ke Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Februari 2014. Bulan Oktober lalu, Presiden Joko Widodo disuguhi aksi akrobatik udara oleh JAT Golden Eagle yang terbang di atas langit Istana Negara.

Dengan segala kemampuan yang dimiliki, tongkrongan garang Elang Emas mampu menghadirkan efek detterent bagi negara lain.  ̶   Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!