Arsenal vs Manchester City: The Gunners semakin matang, City berlubang di belakang

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Arsenal vs Manchester City: The Gunners semakin matang, City berlubang di belakang
Kapten sekaligus palang pintu pertahanan The Citizens, Vincent Kompany bakal absen. Padahal tanpanya, City kerap keteteran menjaga pertahanan

JAKARTA, Indonesia — Di Premier League musim ini, Arsenal tampil semakin matang dibanding musim lalu. Banyak yang menyebut mereka mulai menyelesaikan borok di musim-musim sebelumnya: Konsistensi, pertahanan yang rapuh, dan mental juara.

Hingga matchday ke-16, klub berjuluk The Gunners itu adalah tim dengan pertahanan terbaik. Mereka hanya kebobolan 13 gol. Sebaliknya, mereka adalah tim paling produktif nomor empat di kasta tertinggi sepak bola Inggris.

Konsistensi klub London Utara tersebut juga lebih baik daripada dua raksasa lainnya seperti Manchester City dan Manchester United. Arsenal hanya 3 kali mengalami kekalahan. Bandingkan dengan duo Manchester yang sama-sama keok 4 kali.

Catatan statistik tersebut jelas peningkatan bagi Arsenal. Musim lalu, di matchday yang sama, mereka terhambat dalam 9 laga. Yakni, 5 kali seri dan 4 kali kalah.

Pendekatan Arsene Wenger dalam pertandingan juga lebih cair. Dia mulai menyesuaikan permainan tim dengan lawan yang dihadapi. Melawan Manchester United yang terobsesi dengan penguasaan bola, manajer asal Prancis itu menerapkan strategi serangan balik dan lebih banyak menunggu di belakang (drop deep).

Ini jelas filosofi yang bertentangan dengan jati diri Wenger yang menganut sepak bola menyerang. Tapi, laga pada 4 Oktober itu justru mereka menangi dengan skor telak 3-0 meski hanya menguasai 38 persen permainan.

Dalam beberapa pertandingan yang mereka menangkan, penguasaan bola bukan lagi yang utama. Beberapa kemenangan Arsenal di Premier League diraih dengan penguasaan bola yang tidak terlalu dominan. Seperti saat menang atas Swansea 3-0 (46 persen), Leicester City 5-2 (58 persen), Crystal Palace (59 persen), Everton (56 persen), dan Aston Villa (54 persen).

Pola yang sama juga mereka lakukan saat mengalahkan Bayern Munich 2-0 di Liga Champions pada 5 November lalu. Hanya dengan 27 persen penguasaan bola.

Wenger mengakui adanya perubahan tersebut. Manajer yang menukangi Arsenal sejak 1996 itu kini memiliki tim khusus yang terdiri dari 20 orang. Mereka memberikan data yang dia butuhkan terkait penampilan tim sekaligus lawan-lawan mereka.

Dari data-data tersebut, Wenger akan memilah informasi yang penting. Dia akan menyesuaikannya dengan situasi di skuatnya. “Pekerjaan manajer kini bukan lagi pekerjaan paling sepi di dunia,” katanya dalam wawancara dengan situs resmi klub

Sebelumnya, manajer 66 tahun tersebut tidak banyak memanfaatkan data statistik. Dia lebih banyak mengandalkan pengamatannya sendiri, insting sebagai pelatih, dan interaksinya dengan pemain. “Sekarang kami harus berubah,” katanya.

Saat menjamu Manchester City di Emirates Stadium dini hari nanti, perubahan tersebut bakal mendapat ujian. Terutama barisan pertahanan. Sebab, mereka akan menghadapi tim dengan jumlah tembakan terbanyak di Premier League (272 tembakan).

Apalagi, bomber City Sergio Aguero sudah bisa diturunkan. Dia akan didukung trio kreatif di belakangnya: Raheem Sterling, David Silva, dan Kevin De Bruyne. Gabungan 3 pemain tersebut sudah membuat 14 assist.

Pertahanan rapuh tanpa Vincent Kompany

Meskipun begitu, Arsenal bisa memanfaatkan rapuhnya pertahanan City. Sebab, kapten sekaligus palang pintu pertahanan klub berjuluk The Citizens ini, Vincent Kompany, bakal absen. Padahal, tanpa punggawa timnas Belgia tersebut City kerap keteteran menjaga pertahanannya.

Jumlah kebobolan mereka selama tak diperkuat Kompany mencapai 16 gol dari total kemasukan 17 gol. Artinya, City hanya kebobolan 1 gol saat Kompany dimainkan.

Tanpa bek 29 tahun tersebut, City kerap dibantai klub-klub lawan seperti Liverpool (1-4), Tottenham Hotspur (1-4), dan Stoke City (0-2). Kekalahan mereka di Etihad Stadium atas West Ham United 1-2 juga karena ketiadaan Kompany.

Para bek pengganti juga belum bisa berada di level mantan pemain Hamburg SV tersebut. Eliaquim Mangala kerap terlambat menutup pergerakan lawan. Sedangkan Martin Demichelis sudah kehilangan kecepatannya karena faktor usia.

Praktis, bek andalan mereka selain Kompany adalah Nicolas Otamendi. Kiper City Joe Hart memuji penampilan bek asal Argentina itu. “Dia adalah rekrutan terbaik kami!” katanya seperti dikutip ESPN

rsenal semakin di atas angin karena catatan tandang City juga buruk. Mereka belum pernah menang di kandang lawan sejak 12 September! Dalam empat laga terakhir, pasukan Manuel Pellegrini itu mengalami 2 kekalahan dan 2 hasil imbang.

Bek City harus bekerja lebih keras karena dua gelandang kreatif Theo Walcott dan Mesut Oezil bisa diturunkan dalam laga dini hari nanti. Sayangnya, Alexis Sanchez kemungkinan bakal absen. Posisinya akan digantikan winger muda Joel Campbell.

Arsenal semakin diunggulkan karena salah satu kelemahan utama City adalah merespons umpan-umpan terobosan. Kekalahan mereka atas Stoke City pada 15 Desember lalu juga karena skema umpan-umpan terobosan yang dijalankan anak asuh Mark Hughes. Wenger tentu lebih tahu soal itu. — Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!