Dokumen Polri sangat meyakinkan akan adanya serangan teror

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dokumen Polri sangat meyakinkan akan adanya serangan teror

AFP

Pemerintah kedepankan pendekatan non-kekerasan

JAKARTA, Indonesia   ̶  Masyarakat diminta tidak lengah terkait kondisi keamanan menjelang Natal dan Tahun Baru. Sebab aparat keamanan menemukan sejumlah dokumen yang mengkonfirmasi adalah kegiatan terorisme.

“Misalnya, dalam dokumen disebutkan adanya ‘pengantin baru’ lalu akan ada ‘konser’,” kata Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di Istana Negara, Senin (21/12).  Laporan Kapolri disampaikan dalam rapat yang dihadiri Presiden dan Wakil Presiden.

Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan keamanan, Polri akan meningkatkan jumlah aparat. “Pemerintah juga berharap, tidak hanya mengandalkan TNI dan Polri. Namun juga partisipasi masyarakat,” kata Pram.

Soal istilah “konser” dalam dokumen yang disita polisi, Pram tidak ingin membahas lebih mendetil. Apakah itu merupakan kata sandi untuk menyatakan kapan aksi terorisme akan dilakukan?

“Ya itu istilah-istilah mereka ya,” katanya. Pemerintah tidak akan menggunakan pendekatan kekerasan, meskipun telah mendapatkan laporan Kapolri bahwa bukti-bukti adanya rencana aksi terorisme itu cukup.

“Bukti (yang didapat di antaranya) inisiasi para pelaku, kemudian juga peralatan dan juga skema dan juga tempat dan sebagainya. Tapi pemerintah tetap berkeinginan bahwa soft approach menjadi lebih utama dibandingkan pendekatan keamanan,” katanya.

Alasannya, deradikalisasi tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan keamanan tapi juga perlu pendekatan kultural, keagamaan, pendidikan, dan kesejahteraan. “Itulah yang dilakukan oleh pemerintah saat ini,” katanya.

“Kami ingin menyampaikan, bahwa Presiden sudah memahami  dan mengetahui apa yang dilaporkan Kapolri,” katanya. Pemerintah sudah mendengar, ada beberapa ormas yang juga akan membantu tugas Polri mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2015.

“Pemerintah yakin, nantinya perayaan Natal dan Tahun Baru akan berjalan aman. Presiden meminta pada masyarakat agar tidak merayakan dengan berlebihan,” katanya. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mengungkapkan, Polri memprioritaskan sejumlah titik dalam Operasi Lilin atau operasi pengamanan rangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Ada 150 ribu personel kami siapkan. Ada beberapa prioritas. Sisanya prioritas dua,” kata Badrodin di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (18/12). Badrodin menjelaskan, Operasi Lilin akan dilaksanakan sejak 24 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016.

Untuk keperluan pengamanan, Polri telah melakukan pertemuan koordinasi dengan aparat terkait. Salah satu agenda dalam pertemuan adalah masalah bantuan keamanan terhadap Polri.

Polri menyiagakan sekitar dua per tiga kekuatan. “TNI dan instansi terkait ada 70 ribu personel,” katanya.   ̶   Rappler.com

BACA JUGA

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!