Semi final Piala Sudirman: Arema dan Semen Padang jadi unggulan

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Semi final Piala Sudirman: Arema dan Semen Padang jadi unggulan
Jalan Arema dan Semen Padang menuju partai puncak tak akan mudah. Mitra Kukar dan Pusamania siap berikan perlawanan terbaik

JAKARTA, Indonesia — Dari empat tim yang mencapai babak semi final Piala Jenderal Sudirman, penampilan Arema Cronus mendekati kesempurnaan. Mereka tak pernah kalah.

Dari tujuh pertandingan yang dilakoni skuat asuhan Joko “Gethuk” Susilo itu, hanya sekali mereka tidak meraih kemenangan, yakni di laga pemungkas delapan besar melawan Pusamania Borneo FC, Selasa, 22 Desember. Tim berjuluk Singo Edan itu dipaksa melanjutkan laga hingga babak adu penalti setelah bermain seri 2-2.

Drama adu penalti itupun berhasil mereka menangkan dengan skor 5-4.

Tidak hanya kemenangan yang begitu akrab terhadap klub kebanggan Aremania— sebutan pendukung Arema itu. Koleksi gol mereka adalah yang terbanyak di Piala Jenderal Sudirman, yakni 17 gol atau rata-rata mencetak lebih dari dua gol di tiap laga.

Performa barisan pertahanan Arema juga layak diacungi jempol. Mereka hanya kebobolan enam gol dan mencatatkan tiga kali clean sheet. Tiga laga tanpa kebobolan itu justru terjadi saat melawan klub dengan barisan penyerang tajam seperti Sriwijaya FC, Persija Jakarta, dan Persipura.

Dengan performa yang meyakinkan itu, sulit untuk tidak mengatakan bahwa Arema adalah favorit utama untuk menjadi finalis Piala Jenderal Sudirman. Apalagi, lawan yang mereka hadapi adalah tim dengan produktivitas lini serang yang tak terlalu baik.

Mitra Kukar, lawan Arema di semi final, dua kali harus menghadapi adu penalti, yakni saat meladeni Semen Padang (0-0) dan PSM Makassar (1-1) di babak penyisihan grup B. Mereka mampu mencapai babak semi final dengan modal gol yang sangat minim. Hanya sembilan gol atau hampir separuh milik Arema.

Namun, Arema harus mewaspadai ketangguhan pertahanan pasukan Jafri Sastra. Catatan kebobolan mereka sama dengan Ahmad Bustomi dan kawan-kawan, enam gol. Mitra Kukar juga bisa memanfaatkan minimnya informasi yang didapat Arema tentang timnya. Sepanjang Piala Jenderal Sudirman, kedua tim tak pernah bentrok.

Hal itu sudah masuk dalam catatan Joko. Dia meminta anak asuhnya tidak terlena dengan status semi finalis. Joko khawatir kejadian saat melawan Pusamania Borneo FC kembali terulang. Mereka sudah dalam posisi unggul 2-1 sebelum akhirnya dipaksa melakoni adu penalti akibat gol Herman Dzumafo.

“Kami belum meraih apa-apa. Belum ada gelar yang bisa kita bawa pulang. Bukan saatnya jemawa,” kata Gethuk

Bagaimanapun, Gethuk optimistis timnya akan lolos ke final. Memberikan gelar bagi dua Aremania yang tewas saat berada dalam perjalanan untuk mendukung tim kesayangan mereka juga bisa melipatgandakan motivasi anak asuhnya.

“Saatnya kami membayar dukungan Aremania dengan gelar,” katanya. (BACA: Dua Aremania tewas, Polisi tetapkan 33 Bonek jadi tersangka)

Lantas, siapa lawan potensial Arema di final?

Partai semi final lainnya bakal mempertemukan Semen Padang dan Pusamania Borneo FC. Semen Padang berada di atas angin untuk mengatasi Pusamania. Mereka memiliki komposisi pemain yang lebih baik dibanding dibanding Pesut Etam — julukan Pusamania.

Namun, hambatan besar Semen Padang adalah ketajaman penyerangnya. Buntunya lini depan membuat mereka beberapa kali menghasilkan laga imbang hingga harus dilanjutkan dengan adu penalti. Dari 7 laga, 4 di antaranya harus disudahi dengan adu penalti. 

Beberapa kali gol-gol mereka juga berbau keberuntungan. Pemain Semen Padang mampu mencetak gol setelah memanfaatkan bola-bola liar hasil tembakan tak sempurna pemainnya.

Karena itu, pelatih Semen Padang Nil Maizar mengaku bakal mengasah ketajaman lini depannya. “Umpan-umpan kami sudah bagus. Tinggal finishing touch saja yang payah. Anak-anak tidak percaya diri melepas tembakan,” kata Nil. 

Untungnya, kata Nil, waktu untuk berbenah cukup panjang. Laga semi final bakal digelar sekitar dua pekan lagi pada 9-10 Januari (leg pertama) dan 16-17 Januari (leg kedua). “Kami yakin bisa berkembang lebih baik. Para pemain antusias untuk bisa sampai ke final,” ujar mantan pelatih tim nasional tersebut.

Rappler.com

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!