Terompet berbahan kertas Al-Qur’an, MUI Jateng: Umat Muslim jangan kebakaran jenggot

Mawa Kresna

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Terompet berbahan kertas Al-Qur’an, MUI Jateng: Umat Muslim jangan kebakaran jenggot

ANTARA FOTO

MUI Jateng duga pembuat terompet dari kalangan Muslim yang kecewa pada negara. Bisa juga dari kaum Nasrani yang pakai terompet untuk Natalan

YOGYAKARTA, Indonesia — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah akan menggelar pertemuan dengan sejumlah organisasi masyarakat Islam se-Jawa Tengah untuk membahas masalah terkait temuan terompet yang diduga terbuat dari kertas Al-Qur’an.

MUI juga ingin menenangkan umat agar tak terjadi kericuhan. 

“Kami berharap umat Islam jangan kebakaran jenggot. Jangan menghakimi sendiri. Kita serahkan kepada kepolisian untuk menyelesaikan ini,” kata kata Ketua MUI Jateng KH. Ahmad Daroji kepada Rappler, Selasa, 29 Desember.

MUI mengatakan tidak ingin jika nanti ada kelompok yang terbakar emosinya dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

Menurut dugaannya, kejadian ini bisa saja dilakukan oleh kelompok Islam sendiri yang tidak puas terhadap perlakuan negara selama ini.

“Ada kemungkinan saudara kita Muslim sendiri membuat itu supaya ada geger-geger. Karena sikap negara ini terhadap Muslim kurang proposional, padahal 87,2 persen penduduk Indonesia adalah Muslim. Tapi dalam berbagai bidang belum mendapat perlakukan yang proposional, akhirnya jengkel,” ujar Ahmad.

“Namun ada juga kemungkinan ini dilakukan saudara Nasrani, karena terompet itukan untuk Natalan,” katanya lagi.

Tapi ia kembali menegaskan bahwa teori-teori di atas hanya kemungkinan saja. Ahmad tetap meminta polisi untuk menuntaskan masalah ini.

MUI akan bentuk tim pencari fakta

MUI Jawa Tengah juga akan membentuk tim pencari fakta terkait temuan terompet yang diduga terbuat dari kertas Al-Qur’an.

“Saya sudah surati agar dibentuk tim pencari fakta. Kita ingin agar ini terbuka jelas siapa yang membuatnya, kata Ahmad.

Ahmad telah menginstruksikan MUI di Pekalongan, Kendal, dan Demak untuk membentuk tim pencari fakta perihal terompet yang ditemukan di ketiga daerah tersebut.

“Nanti akan disampaikan ke Polda untuk menindaknya,” kata Ahmad. 

Sebelumnya Polisi Daerah Jawa Tengah mengamankan 2,3 ton kertas yang menjadi bahan pembuatan terompet dari kertas Al-Qur’an di Wonogori, pada Senin, 28 Desember.

Pengamanan tersebut bermula dari ditemukannya terompet dari kertas Al-Quran oleh salah seorang warga di Kendal.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Liliek Darmanto menjelaskan kepolisian langsung bertindak cepat begitu mendapatkan informasi terompet dengan kertas Al-Qur’an tersebut. Mereka langsung mencari produsen dan distributornya.

“Diproduksi di Wonogiri, bahan kertasnya dari Solo. Dibeli sama orang Wonogiri, kemudian itu pesanan dari AlfaMart,” kata Liliek, Selasa.

Liliek mengaku semua terompet dari bahan kertas Al-Qur’an kini tak lagi bisa ditemukan di Jateng karena sudah ditarik dari peredaran, dan bahan baku juga sudah diamankan.

“Sudah tidak ada lagi. Sudah aman. Kita langsung gerak cepat. Pihak distributor dan sebagainya juga sudah meminta maaf atas kejadian ini. Bisa dibilang ini kurang kejelian,” kata Liliek.

“Tentu tahun baru kita tetap mengawasi, yang terpenting jangan membuat ini jadi keruh. Di Jateng sudah nggak ada masalah,” kata Liliek. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!