Jika “mbalelo”, Sultan HB X persilahkan abdi dalem keluar dari bumi Mataram

Mawa Kresna

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jika “mbalelo”, Sultan HB X persilahkan abdi dalem keluar dari bumi Mataram
Sultan menegaskan jika penerus tahta berasal dari keturunannya dan tidak bisa yang lain

 

YOGYAKARTA, Indonesia   ̶   Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan Dawuh Raja untuk pada Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Kamis 30 Desember. Dalam Dawuh Raja tersebut ada tiga poin penting yang disampaikan oleh Sultan kepada Abdi Dalem dan Kerabat.

Salah seorang penjabat di Keraton Yogyakarta yang hadir dalam pembacaan Dawuh Raja tersebut menjelaskan jika poin pertama yaitu menegaskan jika Dawuh tersebut didapat dari Gusti Allah.

“Satu mengatakan aku manut dawuh Gusti Allah, aku manut dawuh romo dan para leluhur,” katanya usai mengikuti pembacaan Dawuh Raja. Kedua, para Rayi Dalem, Sentono Dalem dan Abdi Dalem harus ikut perintah raja. Jika tidak akan dilengserkan dari jabatannya dan harus pergi dari Bumi Mataram.

“Yang tidak menurut tak plocot )copot) dari kalenggahan (jabatan) dan harus pergi dari Bumi Mataram,” tandasnya. Terakhir Sultan menegaskan terkait pewaris tahta Keraton Yogyakarta. Dalam Dawuh Raja tersebut, Sultan menegaskan jika penerus tahta berasal dari keturunannya dan tidak bisa yang lain.

Melihat poin Dawuh Raja tersebut, pengamat politik Keraton Yogyakarta, Bayu Dardias yang juga dosen jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada menilai Sultan ingin memperjelas penerjemahaan loyalitas Rayi Dalem, Sentono Dalem dan Abdi Dalem.

“Ada perbedaan dalam menerjemahkan loyalitas ini. Ada yang menyebutkan loyalitas terhadap raja, ada juga loyalitas terhadap budaya dan paugeran. Sama seperti loyal kepada Presiden atau pada UUD. Di sini Sultan ingin menegaskan jika loyal itu harus kepada raja,” terangnya saat dihubungi melalui telepon.

Seharusnya, lanjut Bayu, pada tataran ideal, loyalitas itu harus sejalan antara kepada raja dan juga kepada paugeran (aturan). “Saya tadi sempat ngobrol dengan Romo Nur di Keraton, soal loyalitas itu harusnya kepada Sultan, karena yang tertinggi di Keraton itu Ngarso Dalem. Mereka yang menerima gaji, jabatan dan fasilitas itu harusnya loyal kepada Sultan,” tambahnya.

Bayu menambahkan jika diruntut dari Sabda Raja dan Sabda Tama yang dikeluarkan Sultan pada pertengahan tahun 2015, Dawuh Raja ini memiliki korelasi. “Ini arahnya untuk menjaga kesolidan, konsolidasi. Berhubungan juga dengan sebelumnya,” katanya.   ̶   Rappler.com

BACA JUGA   

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!