Philippine volleyball

Netizen peringatkan Jokowi tata cara melepas burung

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Netizen peringatkan Jokowi tata cara melepas burung
Jokowi melepas ratusan burung ke alam bebas di Istana Bogor

JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo membeli ratusan ekor burung saat berkunjung ke Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur, pada Sabtu, 2 Januari. 

Hari ini, Minggu, 3 Januari, ia beranjak ke Istana Bogor dan melepas ratusan burung tersebut ke alam bebas.

“Sabtu kemarin saya mampir ke Pasar Burung Pramuka membeli 190 ekor burung. Ada burung Jalak Kebo, Jalak Nias, Jalak Biasa, Kapasan, Puter, Perkutut, Kutilang Sutra, Kutilang Biasa, dan Trucuk. Hari ini semuanya saya lepas di Kebun Raya,” kata Jokowi melalui akun Facebooknya.

“Saya sering melepas ikan dan burung untuk menjaga ekosistem terutama di kawasan perkotaan. Jumlah burung semakin berkurang. Burung harus dilindungi dan jumlahnya diperbanyak. Melepas burung atau melepas ikan di sungai upaya kita merawat keseimbangan alam.”

 
//

Sabtu kemarin saya mampir ke Pasar Burung Pramuka membeli 190 ekor burung. Ada burung Jalak Kebo, Jalak Nias, Jalak…

Posted by Presiden Joko Widodo on Saturday, January 2, 2016

Dukungan pun mengalir di media sosial untuk Jokowi yang membebaskan burung dari kurungan. 

“Bapak Presiden tolong lindungi semua jenis burung yang ditangkap dan dijual belikan, karena burung sangat penting membantu dan menyeimbangkan alam kita Indonesia, dengan cara menyebarkan berbagai macam biji-bijian,” kata seorang pengguna Facebook Dito Christian.

Namun tak sedikit pula yang menyayangkan sikap Jokowi dan melepaskan burung-burung tersebut. 

“Saya sangat memahami maksud baik Pak Presiden. Tapi, setahu saya, burung-burung itu tidak terbiasa mencari makan sendiri di alam bebas, sehingga akhirnya dia akan datang ke perkampungan dan ditangkap lagi oleh orang-orang, kemudian dikurung atau dijual lagi. Sebaiknya sebelum dilepas, burung-burung itu harus diliarkan dahulu agar terbiasa hidup di alam,” kata Herry Prasetyo.

Pernyataan ini didukung oleh komentar dari pengguna Facebook, Mas Naturalist, yang mengaku sebagai seorang praktisi pengelolaan satwa liar.

“Bapak memang cinta lingkungan. Tetapi cara Bapak salah. Banyak pertimbangan utk melakukan pelepasan satwa ke alam bebas. 

1. Kesehatan satwa yang akan dilepas harus dipastikan sehat agar tidak mengganggu kesehatan satwa yg sudah di alam.

2. Kepadatan populasi, jangan sampai menimbulkan kompetisi yang tidak sehat karena daya dukung yang tidak sesuai. 

3. Jenis seharusnya jenis yang memang ada pada daerah tersebut. Saya perhatikan banyak program pemerintah yg dilakukan tanpa kajian, bahkan tanpa dasar logika yang masuk akal, yaitu melepaskan ikan ‘buas’ seperti bawal yang bukan asli Indonesia ke sungai-sungai. 

Bapak Presiden Joko Widodo seharusnya mengkaji dan menimbang dengan matang sebelum melakukan hal-hal semacam ini agar maksud yang baik memang menjadi baik bukan sebaliknya.”

Bukan hanya di Facebook, tagar #MelepasBurung pun juga cukup ramai dibicarakan di Twitter. Menurut Rudyanto (@mbilung), ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melepas burung. Apa saja? 

Jadi, bagaimana menurutmu? Apakah tata cara Jokowi melepas burung ke alam bebas sudah tepat? —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!