5 hal di dunia olahraga yang tak boleh kamu lewatkan tahun ini

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal di dunia olahraga yang tak boleh kamu lewatkan tahun ini

EPA

Dari duel panas di lintasan MotoGP sampai olimpiade Brazil

JAKARTA, Indonesia — Tahun lalu adalah tahun yang penuh dengan momen tak terlupakan dalam dunia olahraga, di dalam dan luar negeri: Mulai drama Sepang Clash di lintasan MotoGP, keberhasilan Chili menjadi juara Copa America setelah menanti hampir seabad, perjalanan luar biasa Leicester City di Liga Primer, hingga serunya Piala Presiden.

(BACA: Kilas balik 2015: 10 momen penting dunia olahraga)

Lalu apa yang menanti kita di 2016 ini? Tanpa urutan tertentu, berikut lima di antaranya yang tak boleh kamu lewatkan. 

1. Pengumuman peraih Ballon D’or: Ronaldo atau Messi? (lagi)

epa04557535 Portuguese striker Cristiano Ronaldo reacts after receiving the FIFA Ballon D'or World Player of the Year 2014 award during the FIFA Ballon d'Or 2014 gala held at the Kongresshaus in Zurich, Switzerland, 12 January 2015. EPA/WALTER BIERI

Setelah daftar nominasi peraih Ballon d’Or 2015 diumumkan pada 20 Oktober lalu, pemberian penghargaan pemain terbaik versi Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) edisi 2015 akan dilaksanakan pada 11 Januari 2016.

Dua kandidat utama peraihnya belum berubah sejak tujuh edisi sebelumnya: Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. 

Dilansir oleh The Guardian, Ronaldo justru memprediksi bahwa sang rival akan menambah koleksi penghargaannya menjadi lima pada Januari ini. Ronaldo sendiri sejauh ini telah memenangkan tiga penghargaan.

Akankah prediksi CR7—sebutan untuk Ronaldo—ini menjadi kenyataan? Mari kita nantikan.

2. MotoGP 2016: Musim terakhir The Doctor?  

VALENTINO ROSSI. Pembalap Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi setelah sesi kualifikasi balapan MotoGP Malaysia musim 2015 yang berlangsung di Sirkuit Sepang. Foto oleh Fazry Ismail/EPA

Kontrak Valentino Rossi dengan tim Movistar Yamaha akan berakhir pada tahun ini.

Tahun lalu, pembalap berjuluk The Doctor ini sempat menyatakan bahwa ia berharap kontraknya hingga 2016 dengan Yamaha bukanlah kontrak terakhirnya. Namun dengan usia yang sudah menginjak 36, tak bisa dipungkiri waktu Rossi untuk membalap bisa jadi sudah tak lama lagi.

Di tengah bayang-bayang pensiun, juara dunia sembilan kali ini masih menyisakan “luka” dari musim lalu. Nyaris meraih gelarnya yang kesepuluh, Rossi disalip rekan setimnya, Jorge Lorenzo, di seri pamungkas. 

Dalam balapan tersebut, Rossi harus start dari posisi terbelakang akibat hukuman penalti yang diterimanya dari Race Direction pasca balapan MotoGP seri sebelumnya di Sirkuit Sepang, Malaysia. Ia dinilai bertanggungjawab atas jatuhnya pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. 

(BACA JUGA: Rossi vs Marquez: Dendam kesumat yang meledak di Sirkuit Sepang)

Karena itu, motivasi Rossi untuk bertarung habis-habisan di musim 2016 tentu akan berlipat ganda. 

Sementara itu sejumlah pembalap muda juga akan tumbuh semakin matang musim depan dan berpotensi ikut memanaskan persaingan di papan atas. Selain tentu saja sang juara dunia termuda Marc Marquez, terdapat nama Andrea Iannone dan Bradley Smith.

Musim 2016 juga akan ditandai dengan pergantian produsen ban yang digunakan oleh tim-tim yang berlomba ke Michelin dan penggunaan sistem piranti lunak baru.

Musim 2016 tampaknya akan berlangsung sangat seru!

3. Liga Primer Inggris: Pertaruhan Arsenal dan kelanjutan kisah Leicester

DIKEPUNG LAWAN. Pemain Arsenal, Theo Walcott dikepung pemain Newcastle United dalam laga Liga Primer, Sabtu, 2 Januari 2016. Foto oleh EPA

Kamu yang mengikuti Liga Primer Ingggris sejak lama tentu sepakat bahwa musim 2015/2016—paling tidak hingga separuh berjalan—adalah musim yang unik.

Juara bertahan Chelsea terjungkal di papan bawah hingga sang manajer akhirnya dipecat. Sementara itu, sebuah klub ajaib lahir. Masih berkutat di posisi juru kunci pada akhir 2014, mereka muncul menguasai klasemen dan melahirkan bintang-bintang baru. 

Apa yang akan terjadi pada paruh kedua? 

Arsenal memiliki kesempatan yang bagus untuk menjadi juara — yang paling bagus dalam beberapa tahun ke belakang sekaligus ke depan. Jika tak juara sekarang, The Gunners—julukan Arsenal—akan kehilangan momentum.

(BACA: Prediksi paruh kedua Liga Primer: Arsenal juara musim ini atau tunggu satu dekade lagi)

Sementara sang tim ajaib, Leicester City, setelah ditahan AFC Bournemouth 0-0, sudah tak menang dan mencetak gol dalam tiga pertandingan. Apa yang terjadi dengan skuat Claudio Ranieri ini? 

Terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa kejutan mereka akan segera berakhir. Lebih tepat menyebut bahwa The Foxes—julukan Leicester—mulai bermasalah dengan kedalaman skuat. Bagaimana mereka mengatasi persoalan ini di bursa transfer Januari akan menentukan kelanjutan perjalanan mereka.

Di belakang keduanya, ada setidaknya enam tim lain yang menguntit: Manchester City, Tottenham Hotspurs, Manchester United, Liverpool, dan dua tim kejutan lain, yaitu Crystal Palace dan Watford.

Delapan tim ini—bersama Arsenal dan Leicester—akan memperebutkan jatah empat tiket ke Liga Champions musim depan. Pertarungan di Liga Primer pada 2016 ini dipastikan akan berlangsung menarik.

4. Olimpiade Brazil: Indonesia menjaga tradisi emas

Ganda putra Indonesia Hendra/Ahsan saat berlaga di Dubai Super Series Finale 2015. Foto dari badmintonindonesia.org

Olimpiade selalu menampilkan berbagai cerita yang menarik dan inspiratif. Pertengahan tahun ini, olimpiade edisi musim panas akan kembali hadir pada 5 hingga 21 Agustus. Kota Rio de Janiero, Brazil, akan menjadi tuan rumah.

Bagi Indonesia, bulutangkis tetap menjadi cabang olahraga andalan untuk menjaga tradisi mendulang medali emas.

Menilik peringkat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sekarang, Indonesia memiliki pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, ganda putri Nitya Krishinda Maheswari /Greysia Polii dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir di sepuluh besar dunia. Merekalah harapan untuk menuntaskan misi tersebut.

5. Gonjang-ganjing persepakbolaan nasional: Mencari titik terang

PSSI BERTEMU FIFA. Suasana kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). PSSI dijadwalkan akan bertemu Badan Sepakbola Dunia (FIFA) pada awal November. Foto dari Twitter @pssi__fai

Tahun 2015 menjadi tahun yang kelabu dalam sejarah hubungan Indonesia dengan FIFA.

Pada 30 Mei, FIFA menjatuhkan sanksi untuk Indonesia yang membuat Indonesia kehilangan hak keanggotaan FIFA. Salah satu dampaknya, tim nasional maupun klub asal Indonesia tak bisa mengikuti kompetisi sepakbola di tingkat internasional.

FIFA menilai pemerintah Indonesia telah mengintervensi independensi aktivitas sepakbola di Tanah Air setelah membekukan PSSI dan membentuk tim transisi. 

(BACA: LINI MASA: Sanksi FIFA untuk Indonesia)

Tahun ini, adalah saatnya semua pemangku kepentingan yang terlibat untuk mencari titik terang. Sementara persepakbolaan nasional terus menggeliat dengan berbagai kompetisi yang dilaksanakan dengan sporadis, tentu dibutuhkan solusi yang permanen.

Sebagai langkah awal menuju ke sana, diskusi Presiden Joko “Jokowi” Widodo dengan Badan Sepakbola Dunia (FIFA) dan Asia (AFC) telah menghasilkan kesepakatan membentuk tim ad hoc untuk menemukan solusi bagi kisruh ini.

Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!