SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Setelah terus mengalami pelemahan pada awal pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada Rabu, 6 Januari.
Berdasarkan data kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia, kurs dolar per dolar AS pada hari ini adalah Rp. 13.863, menguat dari kemarin sebesar Rp. 13.931 per dolar AS.
Menurut analis, kebijakan pemerintah menurunkan harga energi di dalam negeri berdampak positif terhadap sentimen pasar.
“Penurunan harga energi di dalam negeri menjadi salah satu faktor pemicu bagi rupiah untuk tetap berada di area positif,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta, Rabu.
Penurunan harga energi ini salah satunya ditandai dengan pemberlakuan harga baru Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih rendah dari sebelumnya pada kemarin, Rabu, 5 Januari.
(BACA: Dana Ketahanan Energi tak jadi dibebankan pada masyarakat)
Kendati demikian menurut Rangga, secara umum harga komoditas dunia yang belum beranjak naik masih akan menahan laju mata uang rupiah untuk menguat lebih tinggi.
Terpantau, harga minyak mentah di New York Mercantile Exchange misalnya masih berada di level 36,04 dolar AS per barel.
Selain itu, pelaku pasar uang juga masih menanti perkembangan terkait berbagai isu nasional seperti rencana kocok ulang Kabinet Kerja.
Sementara itu pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa mata uang rupiah juga mendapatkan sentimen positif dari optimime pelaku pasar terhadap performa perekonomian domestik. — Laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.