Diperiksa Bareskrim Polri, RJ Lino malah curhat soal KPK

Jodesz Gavilan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Diperiksa Bareskrim Polri, RJ Lino malah curhat soal KPK

ANTARA FOTO

Lino mulanya enggan berbicara. Kepada pers yang mencegatnya, Lino lebih banyak tersenyum

JAKARTA, Indonesia  —   Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri memanggil mantan Direktur PT Pelindo II RJ Lino, Rabu pagi, 6 Januari 2016.  Saksi pada kasus dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobile crane itu diperiksa sekitar tiga jam.

Usai diperiksa sekitar pukul 12.10, Lino mulanya enggan berbicara. Kepada pers yang mencegatnya. Lino lebih banyak tersenyum. “Pemeriksaan sangat baik. Santai kok,” kata Lino, didampingi kuasa hukumnya, Frederich Yunadi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/1/2016).

Alih-alih menjawab pertanyaan wartawan, Lino malah curhat soal kasus di Pelindo II juga namun yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kini, Lino memang tengah menyandang status tersangka dalam kasus yang berbeda yang tengah digarap KPK.

“Begini. Di KPK ini, coba Anda bayangkan. Lelang sudah 10 kali dari tahun 2007 sejak sebelum saya masuk (tidak juga ada hasilnya—red.). Saya masuk 2009, baru saya putusin itu,” ucap Lino.

Karenanya, Lino merasa lucu jika ada yang menganggap dia merugikan uang negara. “Lucu kalau saya dituduh merugikan negara, lelang itu udah 10 kali lelang coba dari tahun 2007. Masyarakat nunggu kapal dua minggu, ongkos angkut Rp 6,5 juta,” ucap Lino.

Cuplikan singkat saat Lino diperiksa bisa dilihat di video ini:

RJ Lino tak banyak bicara setelah diperiksa Bareskrim Polri

Dikirim oleh Koesworo Setiawan pada 6 Januari 2016

Ini merupakan kali ketiga Lino diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang sama.  Selasa, 5 Januari 2016, Kepala Bareskrim Polri Komjen (Pol) Anang Iskandar, mengatakan, penyidik masih memerlukan keterangan Lino terkait proses pengadaan.

“Sejauh keterangannya masih dibutuhkan mau berapa kali dipanggil ya seharusnya datang,” ujar dia.  —  Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!
Natsu Ando

author

Jodesz Gavilan

Jodesz Gavilan is a writer and researcher for Rappler and its investigative arm, Newsbreak. She covers human rights and impunity beats, producing in-depth and investigative reports particularly on the quest for justice of victims of former president Rodrigo Duterte’s war on drugs and war on dissent.