SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Jenasah Hajjah Sumarni, ibunda Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo, dimakamkan di kompleks pemakaman Pendawa Trah Kyai Brodjowarih, Catur Tunggal, Depok, Yogyakarta, Kamis, 7 Januari 2016. Almarhumah meninggal pada Rabu (6/1) dalam usia 81 tahun.
Suasana haru terasa di pemakaman. Almarhumah meninggalkan tujuh anak. “Ibu saya adalah panutan kami. Seperti guru buat saya. Setiap hari saya menelpon ibu untuk mendapatkan restu dan kekuatan menjalani tugas untuk negara,” kata Pramono, di pemakaman.
Sebelumnya kepada media, Pramono Anung mengatakan almarhumah pernah berpesan agar seluruh anaknya tidak neko-neko dalam menjalani hidup dan selalu bekerja keras. Karena hidup membawa nama baik orang tua. “Ibu berpesan jangan neko-neko, kerja keras, hidup apa adanya, karena itu falsafat Jawa tapi Islami,” kata Pramono.
Pramono mengatakan, ibunya menderita sakit sirosis dan radang paru-paru sekitar satu bulan. “Namun ibu tipe orang yang tidak suka mengeluh (ketika menderita sakit),” ujar Pramono. Dia mengenang almarhumah sebagai orang yang sangat dekat dengan seluruh anaknya.
Tampak hadir dalam pemakaman sejumlah tokoh. Di antaranya Menko PMK Puan Maharani, Mensesneg Pratikno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. — Rappler.com
BACA JUGA
- Ibunda Pramono Anung meninggal dunia
- FOTO: Anggota baru Kabinet Kerja Joko Widodo
- ‘Reshuffle’ kabinet, siapa saja menteri yang dikocok?
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.