SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
PASURUAN, Indonesia — Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengatakan bangsa Indonesia perlu mewaspadai kebangkitan paham komunisme di Tanah Air.
Menurut Rizieq, banyak indikator yang menandai bangkitnya paham komunisme, khususnya sejak era reformasi.
“Gambaran konkretnya bisa dilihat melalui upaya-upaya yang dilakukan oleh sejumlah kelompok masyarakat yang terus menerus menekan pemerintah untuk mencabut Tap MPR No. 25 tahun 1966 tentang larangan paham komunisme di Indonesia,” kata Rizieq.
Rizieq mengungkapkan hal tersebut bersama anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi saat menjadi pembicara di acara Pemaparan dan Penguatan Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) serta Waspada PKI di Pasuruan Jawa Timur, Kamis, 7 Januari.
Selain itu, ada juga upaya pemaksaaan pembahasan revisi UU tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang pada 2015 tidak lolos dari target pembahasan RUU di DPR. Namun di awal 2016 sudah ada upaya dari segolongan orang di DPR yang mengajukan kembali pembahasan RUU tersebut.
“Targetnya, jika RUU tersebut lolos dan menjadi undang-undang, konsekuensinya adalah pemerintah harus meminta maaf kepada PKI, mengklarifikasi bahwa PKI adalah korban kejahatan perang, dan mengompensasi kerugian yang timbul akibat dari peristiwa pemberontakan serta pengkhianatan organisasi komunis itu,” kata Rizieq.
Tidak hanya itu, ia juga menyoroti hilangnya pelajaran sejarah tentang kekejaman dan pengkhianatan PKI dalam kurikulum pendidikan nasional.
“Siapa yang berkepentingan terhadap dua hal tersebut, tidak lain adalah generasi muda dari para anggota PKI masa dahulu yang saat ini masih menganut paham komunisme sangat kuat,” ujarnya.
Generasi muda PKI tersebut, menurut Rizieq, saat ini ditengarai telah menyusup di berbagai level kehidupan bernegara dan berbangsa, mulai dari seni dan budaya dalam bentuk penerbitan buku dan film, hingga aktif di partai politik, eksekutif, dan legislatif.
Sementara itu, Hasyim memperingatkan generasi muda PKI supaya tidak meneruskan upayanya untuk membangkitkan kembali paham komunisme di Indonesia.
“Seharusnya mereka nikmati saja kebebasan yang diberikan negara. Jangan lagi membuat luka baru, apalagi sampai mendesak presiden melakukan reshuffle kabinet. Jika dituruti, maka akan timbul kegaduhan politik,” kata Hasyim. —Laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.