Olympics

Real Madrid vs Deportivo La Coruna: Menanti tuah laga perdana Zizou

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Real Madrid vs Deportivo La Coruna: Menanti tuah laga perdana Zizou

AFP

Zinedine Zidane menjalani laga perdana sebagai pelatih Real Madrid. Beruntung bagi dirinya, lawannya adalah klub kecil Deportivo dan pertandingan digelar di kandang sendiri.

JAKARTA, Indonesia – Apa yang bisa diharapkan dari seorang entrenador (pelatih) baru yang datang di tengah kompetisi? Gelar liga domestik, Copa Del Rey, atau Liga Champions? 

Tidak usah terlalu muluk. Meski Real Madrid masih kompetitif di tiga ajang itu, perburuan gelar bukan agenda utama kedatangan Zinedine Zidane di klub berjuluk Los Blancos tersebut. 

Legenda Real dan timnas Prancis itu dipasang sebagai pengganti Rafael Benitez demi menyeimbangkan kembali “bahtera” tim yang sempat oleng di tangan “nakhoda” Spanyol tersebut. 

Kegaduhan tak hanya muncul dari internal tim. Tapi juga dari fans. Madridista—julukan suporter Real—tak puas dengan performa Sergio Ramos dan kawan-kawan. Mereka dipermalukan dengan skor telak 0-4 dari musuh abadi, Barcelona, di rumah mereka sendiri, Santiago Bernabeu. 

Mereka juga masih harus menelan dua kekalahan lainnya dari Villareal 0-1 dan Sevilla 2-3. Upaya raksasa Spanyol tersebut untuk menguasai klasemen semakin jauh karena beberapa laga melawan tim kecil justru berakhir imbang. 

Hasil seri 2-2 melawan Valencia pada 3 Januari lalu semakin mempercepat keinginan klub untuk mengucapkan adios alias selamat tinggal kepada Benitez. 

Lantas, apa yang bisa dilakukan Zidane? 

Kesulitan utama pelatih pengganti adalah tidak bisa membangun tim seperti filosofi permainannya. Komposisi pemain, taktik, dan skema sudah dibangun sejak awal untuk pelatih sebelumnya. Paling tidak yang bisa dilakukan Zidane adalah membangun mentalitas tim.

Selain itu, Zizou—sebutan Zidane—bisa menambal lubang-lubang di era sebelumnya. Salah satunya kinerja barisan pertahanan Real yang jeblok. Mereka kebobolan 18 gol dalam 18 laga. Bandingkan dengan klub peringkat ke-11 Malaga yang hanya kebobolan 14 gol.

Kemudian, jangan sampai Zizou melupakan alasan fans dan petinggi klub memilihnya: membuat Real bermain lebih cepat dan menyerang. Di era Benitez, mantan pelatih Liverpool dan Chelsea itu dikritik karena Real cenderung bermain pragmatis dan lambat.

Ayah Enzo Zidane tersebut masih beruntung dibanding umumnya pelatih pengganti. Dia masih bisa melakukan sedikit perombakan dalam komposisi pemain.  Sebab, dia hadir saat bursa transfer Januari baru saja dibuka. 

Paling tidak mantan pemain Juventus itu masih bisa mendatangkan satu-dua pemain untuk memperkuat pasukannya—meski hingga sepekan ini bursa “jual-beli” pemain digelar belum ada kabar target rekrutmen terbaru Real. Kecuali beberapa rumor lama seperti kepindahan Eden Hazard ke Santiago Bernabeu.

“Skuat yang saya miliki cukup besar. Saya tidak merasa perlu menambah pemain. Saya cukup puas dengan ini,” kata Zidane terkait kebijakan di bursa transfer Januari seperti dikutip Football Espana

Laga perdana yang mudah bagi Zizou

Beban pertama Zizou adalah membuktikan bahwa dirinya membawa pengaruh positif bagi klub. Di laga perdananya melawan Deportivo La Coruna, Minggu, 10 Januari, pukul 02.30 WIB dini hari, Real dituntut meraih tiga poin dengan meyakinkan.

Laga perdana ini  tampaknya bakal mudah bagi pelatih berpaspor Prancis keturunan Aljazair tersebut. Pertama, pertandingan digelar di kandang Real. Klub dengan 10 piala Liga Champions itu justru sedang menggila di rumah sendiri. Mereka mencetak 17 gol dalam 3 pertandingan terakhir di Primera Division.

Sebaliknya, Deportivo justru sedang jeblok. Dalam 5 laga terakhir, mereka hanya meraih sekali kemenangan. Itupun sudah tiga pekan yang lalu saat mereka membekuk Eibar dua gol tanpa balas. 

Real juga tidak banyak kehilangan pemain. Hanya Mateo Kovacic yang cedera. Zidane bisa merestorasi peran vital James Rodriguz dan Isco yang selama ini kerap ditepikan Benitez. Bahkan, kabarnya Isco sempat ingin angkat kaki sebelum akhirnya ditahan Zidane. 

“James dan Isco memiliki peran sangat penting bagi tim. Saya berikan kepercayaan saya kepada mereka,” kata Zidane.

Kemungkinan Zidane tak akan banyak mengubah formasi peninggalan Benitez. Real akan kembali bermain dengan formasi 4-3-3 dengan trio BBC (Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo) sebagai trio penyerang.

Di belakangnya, tiga gelandang Rodriguez, Luka Modric, dan Toni Kroos bisa dipasang. Namun, Zidane menegaskan filosofi permainannya. Mereka harus bermain seimbang: menyerang dengan tajam tapi bertahan dengan kuat. 

Karena itu, dia mengisyaratkan bahwa trio BBC juga harus ikut memikirkan pertahanan tim. “Saat kita tidak menguasai bola, semua pemain harus bekerja keras. Tidak bisa diterima jika ada dua atau tiga pemain yang tidak ikut bertahan,” katanya. www.football-espana.net/56072/zidane-issues-bbc-warning 

Real hanya perlu mewaspadai agresivitas Deportivo. Meski berada di peringkat ketujuh Primera Division, produktivitas gol mereka masuk dalam 5 besar. Mereka mencetak 26 gol dalam 18 pertandingan. 

Bahkan Atletico Madrid pun kalah produktif.

Kewaspadaan itu terutama ditujukan pada striker Lucas Perez. Bomber Deportivo asal Spanyol itu sudah mencetak 12 gol dari 18 penampilannya. “Mereka akan datang ke Santiago Bernabeu dengan permainan yang bagus. Kami harus menghadapinya sebagai tim,” kata Zidane.— Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!