Ibu Mary Jane terharu atas kebaikan warga Indonesia

Natashya Gutierrez

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ibu Mary Jane terharu atas kebaikan warga Indonesia
"Saya mengucapkan terima kasih dari Indonesia kepada mereka yang mendukung Mary Jane. Jika bukan karena mereka, mungkin kami tidak mungkin bisa berada di sini untuk berkunjung,"

YOGYAKARTA, Indonesia – “Warga Indonesia adalah orang-orang yang sangat baik”. Itulah kalimat yang diucapkan Celia, Ibu terpidana mati kasus narkoba, Mary Jane Veloso, ketika mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada rakyat Indonesia. Sebab, selama ini mereka tak putus asa memberikan dukungan dan yakin bahwa Mary Jane tak bersalah.

Celia didampingi kedua cucunya terbang ke Indonesia untuk mengunjungi Mary Jane di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta. Kali ini mereka khusus datang untuk merayakan ulang tahun ke-31 Mary Jane yang jatuh pada Minggu kemarin, 10 Januari.

“Saya mengucapkan terima kasih dari Indonesia kepada mereka yang mendukung Mary Jane. Jika bukan karena mereka, mungkin kami tidak mungkin bisa berada di sini untuk berkunjung,” ujar Celia dalam Bahasa Tagalog yang ditemui Rappler di hotel tempatnya menginap, Senin, 11 Januari.

Celia dan kedua cucunya dijadwalkan untuk bertemu Mary Jane pada hari Selasa, 12 Januari.

Dia terus memohon kepada publik agar dukungan terhadap putrinya tidak terputus. Celia juga mengirimkan pesan kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo agar putrinya segera dibebaskan.

“Saya meminta kepada Presiden Widodo supaya dia dibebaskan dan bisa kembali berkumpul bersama kedua anaknya,” kata Celia.

Menurut Celia, putrinya jelas tidak bersalah, sehingga tidak ada alasan bagi Jokowi untuk tetap menahannya. Dia mengaku tidak akan tenang, hingga Mary Jane melangkahkan kaki keluar dari jeruji besi.

Celia bercerita Mary Jane memiliki banyak teman di dalam lapas. Bahkan, dia memuji sikap teman-teman di lapas yang menganggap putrinya layaknya adik kandung. Tidak jarang, teman-teman di lapas ikut memberikan makanan bagi keluarga Mary Jane ketika tengah menjenguk ke penjara.

“Warga Indonesia benar-benar baik. Selama enam tahun Mary Jane berada di sini, saya tahu mereka semua baik. Saya hanya berharap Presiden Widodo membebaskannya,” kata Celia.

Semula, Mary Jane ikut dieksekusi pada bulan April 2015 bersama sembilan terpidana mati lainnya di Pulau Nusakambangan. Tetapi, di menit-menit terakhir, Kejaksaan Agung menunda eksekusi Mary Jane usai Presiden Filipina Benigno Aquino III mengirimkan surat ke Jokowi. Mary Jane dijatuhi vonis hukuman mati akibat menyelundupkan 2,6 kilogram heroin ke Indonesia tahun 2010 lalu. 

Proses peradilan terhadap Mary Jane kembali dilanjutkan setelah perempuan yang dituduh merekrutnya menjadi kurir narkoba, Maria Cristina Sergio, menyerahkan diri.
(BACA: Saving Mary Jane, the face OFWs)

Proses penyelidikan terhadap Sergio masih tertahan di Filipina. – Rappler.com

BACA JUGA: 

 

 

 

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!
Face, Happy, Head

author

Natashya Gutierrez

Natashya is President of Rappler. Among the pioneers of Rappler, she is an award-winning multimedia journalist and was also former editor-in-chief of Vice News Asia-Pacific. Gutierrez was named one of the World Economic Forum’s Young Global Leaders for 2023.