Keluarga: Mary Jane kini lebih tabah dan sabar

Natashya Gutierrez

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Keluarga: Mary Jane kini lebih tabah dan sabar
Mary Jane kini lebih tenang dan banyak meluangkan waktu untuk berdoa.

YOGYAKARTA, Indonesia – Mary Jane Veloso terlihat bahagia ketika bisa melihat orang tua dan kedua anaknya. Mereka terbang dari Filipina ke Yogyakarta untuk merayakan ulang tahun ke-31 Mary Jane.

Namun Celia, Ibu Mary Jane, melihat ada yang berbeda dari putrinya. Sebab, kendati bahagia, Mary Jane tidak menangis.

“Dia tidak lagi emosional seperti dulu. Sikapnya sangat berbeda jika dibandingkan sebelum masuk penjara,” ujar Celia dalam Bahasa Tagalog yang ditemui usai menjenguk Mary Jane pada Selasa, 12 Januari.

Dia menuturkan yang lebih banyak menangis justru keluarga yang menjenguknya.

“Dia memang bahagia dan lebih banyak meluangkan waktu untuk berdoa seperti seorang biarawati. Dia juga telah menerima apa pun takdirnya dan berpikir bahwa Tuhan telah merencanakan sesuatu baginya,” kata Celia menjelaskan.

Bahkan di hadapan Celia, Mary Jane tegas mengatakan, “Mary Jane yang dulu telah mati”.

Untuk merayakan ulang tahun Mary Jane, Celia turut membawa beberapa hadiah dan puluhan surat dari para pendukungnya. Mary Jane terharu dan berterima kasih atas hadiah diterimanya. Dia juga sempat mengomentari kado celana jeans trendi yang diberikan oleh adiknya.

“Dia bertanya kepada saya: ‘apa celana jeans seperti ini yang tengah jadi trend di Filipina?’,” ujar Celia menirukan pertanyaan putrinya.

Selain memberikan hadiah, keluarga Mary Jane menghabiskan waktu dengan menyantap ayam goreng KFC dan kue ulang tahun. Celia berjanji dalam kunjungan selanjutnya akan membawakan Mary Jane buah durian yang menjadi kesukaannya dan pansit (mie kering).

Sayang, waktu kunjung yang diberikan oleh lapas hanya berlangsung selama empat jam. Semula, mereka berpikir akan bisa menghabiskan waktu selama enam jam. Walau sedih karena durasi kunjungan yang diberikan tergolong pendek, Celia tetap bersyukur.

Masih ditunda

Ayah Mary Jane, Cesar, di kesempatan yang sama mengatakan kepada para pendukung putrinya agar tidak perlu khawatir. Mary Jane kini dalam keadaan baik dan tetap semangat.

“Dia bahagia, jadi tidak perlu khawatir terhadap kondisinya. Dia juga berterima kasih kepada semua pendukung yang terus mendoakannya,” kata Cesar.

Lalu bagaimana kelanjutan eksekusi Mary Jane yang tertunda?

Orang tua Mary Jane mengaku belum mendengar adanya pembicaraan mengenai kelanjutan eksekusi bagi putrinya. Mereka juga tidak mendengar rumor tersebut dari dalam lapas. Departemen Luar Negeri (DFA) turut menegaskan belum ada pemberitahuan atau pembicaraan mengenai isu tersebut dari Pemerintah Indonesia.

Sebelumnya di bulan September, Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan Pemerintah Indonesia tidak lagi menjadikan hukuman mati sebagai prioritas. Kejaksaan Agung telah mengubah skala prioritasnya untuk mendukung program pembangunan, mengingat kondisi ekonomi tanah air yang kurang menggembirakan.

Walau begitu, Prasetyo menegaskan bukan berarti Pemerintah Indonesia berubah pikiran soal hukuman mati.

“Bahwa sekarang itu konsentrasi, kami mendukung dan mengawal pembangunan. Tentunya pada saat bersamaan, kami tidak mungkin melakukan pekerjaan penting. Mana yang diprioritaskan?” kata Prasetyo.

Semula, Mary Jane ikut dieksekusi pada bulan April 2015 bersama sembilan terpidana mati lainnya di Pulau Nusakambangan. Tetapi, di menit-menit terakhir, Kejaksaan Agung menunda eksekusi Mary Jane usai Presiden Filipina Benigno Aquino III mengirimkan surat ke Jokowi. Mary Jane dijatuhi vonis hukuman mati akibat menyelundupkan 2,6 kilogram heroin ke Indonesia tahun 2010 lalu.

Dia tetap mengaku tidak bersalah dan dijebak oleh orang yang menawarinya pekerjaan di Indonesia, Maria Cristina Sergio. Perempuan berusia 31 tahun itu mengaku koper yang dia bawa di Bandara Adi Sucipto diberikan oleh Sergio.

– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!
Face, Happy, Head

author

Natashya Gutierrez

Natashya is President of Rappler. Among the pioneers of Rappler, she is an award-winning multimedia journalist and was also former editor-in-chief of Vice News Asia-Pacific. Gutierrez was named one of the World Economic Forum’s Young Global Leaders for 2023.