SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
YOGYAKARTA, Indonesia — Rentetan kasus penumpang pesawat yang membawa bom bertambah panjang. Seorang warga negara Maroko, Yossep Arick Azoulay, mengaku membawa sebuah bom di dalam bungkusan kardus yang dibawanya di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Selasa 12 Januari.
Yossep merupakan calon penumpang Air Asia dari Yogyakarta dengan tujuan Bali. Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti menjelaskan peristiwa tersebut bermula ketika Yossep yang membawa barang yang terlalu banyak.
Karena kelebihan beban bagasi, petugas pun menanyakan isi dari bungkusan kardus tersebut. “Pada saat itu petugas bertanya apa isinya, lalu dijawab isinya bom,” katanya pada wartawan di Polda DIY.
Setelah itu petugas bandara pun langsung mengamankan Yossep dan membawa serta bungkusan kardus tersebut ke Polda DIY. Bungkusan kardus tersebut kemudian diletakan di lapangan upacara Polda DIY dan diberi garis polisi.
Sementara itu tim Gegana pun berupaya membuka bungkusan tersebut dengan menggunakan robot yang dikontrol dari jarak jauh. “Kalau pelakunya kita amankan tadi sudah kita minta keterangan. Sekarang tim gegana masih memastikan apa isi dari bungkusan tersebut,” katanya.
Sejak pukul 15.00 Wib, tim Gegana sudah mencoba membuka bungkusan tersebut. Namun sampai saat ini belum bisa dibuka dengan robot. — Rappler.com
BACA JUGA
- Pengancam bom Singapore Airlines jadi target polisi Singapura
- Petugas pastikan tak ada bom di dalam pesawat Batik Air
- Tragedi Hercules: Kiamat kecil di atap rumah Suwondo
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.