Indonesia

Timor Leste caplok daerah steril perbatasan RI

Bobby Andalan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Timor Leste caplok daerah steril perbatasan RI
Daerah steril yang seharusnya vacum, tapi didirikan berbagai bangunan permanen dan jalan

BALI, Indonesia – Perbatasan antara Republik Indonesia Republik Demokratik Timor Leste kembali memanas. Utamanya pada daerah yang belum disepakati titik batasnya.

Daerah tersebut, menurut Panglima Kodam IX Udayana, Mayor Jenderal M Setyo Sularso, disebut sebagai daerah steril. Sengketa batas kedua negara itu berada di wilayah Kupang, daerah Noelbesi-Citrana, Desa Netamnanu Utara Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang.

“Jadi, kita menghendaki garis batas negara pada sebelah barat sungai kecil dan status tanah masih merupakan daerah steril, tidak boleh dikelola kedua negara,” kata Setyo saat memberi keterangan resmi di Markas Kodam IX Udayana, Senin 18 Januari 2016.

Fakta di lapangan, ia melanjutkan, Timor Leste telah membangun secara permanen kantor pertanian, balai pertemuan, gudang dolog, tempat penggilingan padi, pembangunan saluran irigasi dan jalan diperkeras.

“Ada 53 KK yang mendiami wilayah steril tersebut di Dusun Naktuka, Desa Netamnanu Utara Kecamatan Amfoang Timur. Mereka ber-KTP Timor Leste,” katanya.

Setyo menilai pendudukan di atas lahan steril seluas 1.069 hektar itu merupakan upaya pencaplokan Timor Leste terhadap daerah sengketa. “Itu wilayah steril, tapi diduduki secara ilegal. Saya bertanggungjawab menstrerilkan itu dengan cara yang baik,” tegas dia.

Pangdam menduga Timor Leste mencoba meniru Malaysia dalam merebut Pulau Sipadan dan Ligitan pada beberapa tahun silam. “Lepasnya Sipadan Ligitan, dia (Timor Leste) meniru ke sana. Mereka duduki dulu dengan 53 KK, dibangun kantor-kantor, lalu nanti mau diajukan ke Mahkamah Internasional,” kata Setyo.

Lucunya, kata Setyo, di kawasan yang tidak bersengketa tentara Timor Leste mau diajak kerja sama seperti patroli bersama. Sementara khusus di daerah Naktuka, tentara Timor Leste tak mau diajak bekerjasama melakukan patroli.

“Mereka sudah punya pasukan perbatasan dan mau kerja sama dengan kita. Tapi khusus di sini (Naktuka) dia tidak mau,” katanya.

Ia menduga Timor Leste telah menduduki wilayah yang mestinya bebas dari aktivitas itu sejak mereka lepas dari wilayah Indonesia. “Daerah streril itu harusnya tidak boleh ada aktivitas. Itu kesepakatannya. Saya akan melaporkan pimpinan ke Jakarta,” katanya.   —   Rappler.com

 

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!