Puteri Indonesia 2015: Terorisme tak ada hubungannya dengan agama

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Puteri Indonesia 2015: Terorisme tak ada hubungannya dengan agama
Anindya Kusuma Putri pernah menangis karena komentar pedas pengguna media sosial

 

JAKARTA, Indonesia — Puteri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri mengaku pernah ditanya tentang isu terorisme oleh juri Miss Universe saat masa karantina.

Pertanyaannya adalah, bagaimana pendapat Anindya sebagai warga Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, jika ada orang-orang yang berpikir bahwa Islam identik dengan terorisme.

“Pertanyaan pertama sudah berat,” aku Anindya kepada wartawan saat jumpa pers di Jakarta, Senin, 18 Januari.

Namun gadis asal Semarang ini menjawab bahwa dirinya bangga sebagai seorang Muslim. Terorisme, menurutnya, tidak ada sangkut pautnya dengan agama —terutama Islam— karena memang tidak ada satu agama pun yang mengajari umatnya untuk berbuat kejahatan.

Temu media ini digelar setelah kepulangan Anindya dari Las Vegas, Amerika Serikat, Desember lalu, di mana dara kelahiran 3 Februari 1992 ini berhasil masuk menjadi 15 besar finalis Miss Universe.

Jumpa pers ini juga dilaksanakan selang empat hari setelah bom meledak di kawasan Sarinah, Jakarta, dan menewaskan 8 orang.

Menangis baca komentar di media sosial

Dalam kesempatan yang sama, mahasiswi Universitas Diponegoro ini mengaku sempat menangis membaca komentar-komentar negatif yang ditujukan kepadanya sejak ia terpilih menjadi Puteri Indonesia.

“Aku sempat mengurung diri di kamar memikirkan kata orang. Kok mereka begini, memang aku salah apa?” tuturnya.

Bukan hanya Anindya, hampir semua pemenang kontes kecantikan Puteri Indonesia memang tak jauh dari kontroversi. Tak jarang pula mereka mendapat serangan tajam melalui kata-kata di media sosial.

Anindya sendiri selama setahun ke belakang sering mendapat hujatan. 

Pada Februari 2015 lalu, ia dikritik netizen karena memakai kaos berwarna merah bergambar palu arit dan mengenakan topi caping. Foto yang diunggah ke Instagram pribadinya itu bertuliskan, “I am so Vietnam today”.

Palu dan arit merupakan simbol komunisme yang banyak ditemukan di Vietnam. Komentar pedas para netizen ditanggapi oleh Anindya dengan menghapus foto tersebut dan mengunggah foto terbaru dengan klarifikasi bahwa itu foto lama saat ia berlibur ke Vietnam.

Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, ia juga dikecam karena berfoto memakai bikini two-piece di sebuah pantai di Bali.

Netizen menyayangkan Anindya yang berpose dengan bikini di pantai. Salah satu komentarnya berbunyi seperti, “Parah banget. Tidak bermoral”.

Lalu bagaimana Anindya menanggapi komentar-komentar pedas ini? Biasanya ia curhat ke anggota keluarganya yang mau mendengarkan.

Ia juga memilih untuk melanjutkan aktivitasnya dan mencoba menyebarkan aura positif ke lingkungan sekitar.

“Cuekin saja,” katanya seperti dikutip Antara. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!