SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Setelah dua hari menguat, kurs rupiah terhadap dolar AS melemah tipis pada Kamis, 21 Januari, ke level Rp 13.899 per dolar AS dari Rp 13.896 per dolar AS pada kemarin.
Demikian berdasarkan data kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia.
Informasi kurs JISDOR terhadap Rupiah hari ini (21/1/2016) Rp13,899,- Kurs selengkapnya : https://t.co/zmP6saJwft
— Bank Indonesia (@bank_indonesia) January 21, 2016
Sentimen negatif dari pergerakan harga minyak dan komoditas dunia yang terus membayangi penguatan rupiah pada Selasa dan Rabu tampaknya mulai menunjukkan dampaknya.
Kendati demikian menurut analis, ekspektasi pasar terhadap positifnya performa fundamen ekonomi Indonesia pada 2016 masih menjadi penopang nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
“Harapan fundamental ekonomi nasional yang positif pada tahun ini masih menjadi salah satu penopang mata uang rupiah terhadap mata uang asing, seperti dolar AS,” kata kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Sementara itu, analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo menambahkan bahwa pengaruh dari dinamika perekonomian Tiongkok juga masih menjadi salah satu penahan laju nilai tukar rupiah untuk dapat bergerak menguat.
Bayu Purnomo memaparkan bahwa prediksi ekonomi Tiongkok yang masih melambat akibat dana anggaran belanja modalnya yang terkoreksi akan mengganggu pertumbuhan Negeri Tirai Bambu. Situasi itu dapat memicu arus keluar modal (capital outflow) dari negara-negara berkembang yang akan menekan mata uang mereka. — Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.