Kilas balik perjalanan Mitra Kukar menuju final Piala Jenderal Sudirman

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kilas balik perjalanan Mitra Kukar menuju final Piala Jenderal Sudirman

ANTARA FOTO

Mitra Kukar tunjukkan tren positif dalam kiprahnya di dua turnamen. Semifinalis di Piala Presiden, kini jadi finalis di Piala Jenderal Sudirman

JAKARTA, Indonesia — Di awal turnamen Piala Jenderal Sudirman, kondisi Mitra Kukar memang lebih baik dibanding Semen Padang. Mitra Kukar sudah “panas” karena sebelumnya tampil di Piala Presiden, sementara Semen Padang absen di turnamen tersebut.

Di bawah polesan Jafri Sastra, Mitra Kukar menjelma menjadi tim yang kokoh. Masuknya tiga pemain asing, Arthur Cunna, Rodrigo Dos Santos, dan Patrick Cruz, jelas menjadi kunci kebangkitan performa mereka.

Memang, catatan sebelumnya, Mitra Kukar juga terseok-seok di babak awal turnamen yang dinisiasi oleh TNI itu. Dengan torehan enam poin, mereka lolos ke babak berikutnya.

Dari empat laga, tim Naga Mekes berhasil mengalahkan Bali United FC dengan skor 1-0 dan Semen Padang melalui adu penalti 5-4 (0-0).

Mereka kemudian kalah kalah dari PSM Makassar melalui adu tendangan penalti dengan skor 3-4 (1-1) dan Persipura Jayapura dengan skor 0-1.

Di fase delapan besar, karakter permainan Naga Mekes semakin kentara. Sama-sama banyak memaksimalkan serangan balik dengan Semen Padang, Naga Mekes diunggulkan dengan sosok Patrick Cruz.

Striker asal Brazil itu memiliki skill di atas striker Semen Padang James Koko Lomell. Secara kematangan bermain, dia juga masih di atas Lomell meski baru kali pertama menginjakkan kaki di Indonesia.

Dalam torehan gol, Patrick juga lebih tajam dengan sembilan gol. Sementara, James baru empat gol.

Jafri memang belum teruji saat memainkan sepak bola menyerang yang mengandalkan penguasaan bola. Dia lebih memaksimalkan permainan direct.

Sosok Rodrigo juga belum sebagus Yu Hyun Koo jika dibandingkan permainannya. Namun, para pemain Mitra Kukar masih memiliki masalah dalam pertahanan. Banyak pergerakan mereka yang masih kerap meninggalkan celah.

Ditambah lagi dengan hilangnya Abdul Gamal yang diprediksi akan membuat lini belakang mereka semakin rawan.

“Kami sudah dua kali berhadapan dengan Semen Padang. Kami sudah lihat, evaluasi, bagaimana permainan mereka dan kami. Patrick tidak akan menjadi satu-satunya tumpuan, ada strategi yang harus kami sesuaikan,” kata Jafri.

Dengan mengandalkan formasi 4-3-3 yang bisa berubah menjadi 4-2-3-1, sosok Rodrigo dan Rizky Pellu akan menjadi kunci penting dalam laga nanti.

Melihat gaya permainan pelatih Semen Padang Nil Maizar, maka Naga Mekes memungkinkan bermain rapat, mengambil inisiatif serangan dengan bola-bola through pass. Bisa jadi, di laga ini Jafri harus berani bermain dengan penguasaan bola.

Kalaupun itu sudah diambil Semen Padang, maka kecepatan Patrick bisa dimanfaatkan untuk menyisir serangan dari sisi kanan pertahanan Semen Padang.

Untuk itu, Jafri sudah menyiapkan strategi melepaskan Patrick dari penjagaan lawan karena pada laga sebelumnya, striker yang memiliki sepakan akurat itu mati kutu.

Pastinya, bukan permainan bola atas yang dipilih, karena Handi Ramdan dan Alhadji, terlalu tangguh bagi barisan pemain Mitra Kukar. Hanya adu kecepatan dan menempatkan bola di belakang lawan yang bisa menjadi solusi membongkar rapatnya koordinasi lini pertahanan Semen Padang.

Cara kedua adalah dengan sepakan jarak jauh yang menjadi spesialisasi Rodrigo ataupun Septian David dan menempatkan Patrick sebagai wall. Selain memiliki kecepatan, Patrick juga striker yang memiliki ball keeping yang baik. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!