Liga Inggris: Saatnya Arsenal menghapus “kutukan” Chelsea

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Liga Inggris: Saatnya Arsenal menghapus “kutukan” Chelsea
Derby London bakal kembali tersaji. Dua musuh bebuyutan di era modern Liga Primer bakal bertemu. Mampukah Arsenal menghapus “kutukan” setiap kali bersua Chelsea?

JAKARTA, Indonesia – Tidak ada lagi Jose Mourinho di bangku tim Chelsea. Sosok manajer yang selalu memantik emosi Arsene Wenger, manajer Arsenal, itu sudah menghilang dari tim London Barat itu hampir dua bulan lalu.

Karena itu, tak ada alasan bagi Arsenal untuk menghentikan rekor buruk setiap kali melawan klub milik Roman Abramovich tersebut.

Ya, sepanjang 8 laga sejak 2011, Arsenal belum pernah menang atas John Terry dan kawan-kawan di Liga Primer. Rinciannya, 5 kali menang dan 3 kali seri. Terakhir, tim berjuluk The Gunners itu dipecundangi 2-0 di Stamford Bridge pada 19 September lalu.

Pertandingan itu penuh kontroversi. Bek Arsenal Gabriel mendapat kartu merah setelah bersitegang dengan striker Chelsea Diego Costa. Padahal, dalam siaran lambat terlihat Costa justru menyerang Laurent Koscielny. Namun, bomber berpaspor Spanyol itu tidak mendapat sanksi apapun.

Rekor Wenger versus Mourinho lebih buruk lagi. Manajer asal Prancis itu 11 kali bersua mantan pelatih Inter Milan dan FC Porto itu. Rekornya, nol kemenangan, 6 kali kalah, dan 5 kali seri.

Kini situasinya sudah berbeda. Sejak kemenangan tersebut, Chelsea terus merosot. Mereka belum pernah keluar dari peringkat ke-14 sepanjang 12 pekan. Manajer pun sudah berganti, dari Jose Mourinho berpindah ke Guus Hiddink.

Situasi di kamar ganti klub berjuluk The Blues itu memang berubah. Ketiadaan manajer berpaspor Portugal membuat internal Chelsea lebih rileks. Pemain pun enjoy. Tapi, bukan berarti kemenangan gampang datang.

Sejak kedatangan Hiddink, Chelsea hanya sekali menang. Yakni saat melawan Crystal Palace dengan skor 3-0. Sisanya, empat kali seri. Mental mereka sebagai juara bertahan Liga Primer belum sepenuhnya pulih meski sudah berganti pelatih.

Karena itu, tidak ada alasan bagi Wenger untuk tidak menghabisi Chelsea pada Minggu, 24 Januari, pukul 23.00 WIB. Apalagi, pertandingan digelar di kandang sendiri, Emirates Stadium.  

Selain itu, kemenangan atas Chelsea bakal mempertahankan kekuasaan mereka di puncak klasemen. Sebab, Leicester City di peringkat kedua mengoleksi angka yang sama dengan klub London Utara itu. Sekali saja tidak meraih poin maksimal, Leicester bisa langsung mengkudeta begitu pasukan Claudio Ranieri meraih kemenangan.

Selamat datang kembali, Alexis!

Peluang untuk mengalahkan Chelsea bakal terbuka lebar seiring sembuhnya salah seorang pemain kunci Arsenal. Dia adalah Alexis Sanchez.

Pemain asal Chile tersebut absen dari line up sejak 30 November lalu karena cedera hamstring. Laga melawan Chelsea bakal menjadi momen kembalinya Sanchez di skuat Arsenal.

Kembalinya mantan pemain Udinese dan Barcelona itu tidak hanya menambah kekuatan saat melawan Chelsea. Tapi juga memantapkan mentalitas Per Mertesacker dan kawan-kawan dalam perburuan gelar. Sebelum cedera, sudah 6 gol dan 1 assist yang dicetak pemain 27 tahun tersebut.

Wenger bisa kembali menempatkan Sanchez sebagai winger kiri. Sebelumnya, posisi itu lebih banyak diisi Theo Walcott. Pemain Inggris itu bisa kembali ke posisi asalnya sebagai winger kanan. Sementara, posisi gelandang serang bakal ditempati pemain dengan catatan assist terbanyak di Liga Primer, Mesut Oezil.

Sanchez bakal berhadap-hadapan dengan bek kanan Chelsea Branislav Ivanovic. Bek asal Serbia itu bakal keteteran menghadapinya. Apalagi performa Ivanovic mulai menurun. Itu terlihat dalam beberapa pertandingan Chelsea melawan tim-tim yang mengandalkan winger cepat.

Peluang Chelsea semakin sulit karena Olivier Giroud mulai menemukan ketajamannya musim ini. Saat ini dia adalah pencetak gol terbanyak Arsenal dengan 12 gol. Dengan kinerja pertahanan Chelsea yang terburuk keenam di Liga Primer (kebobolan 34 gol dalam 22 laga), kuartet Walcott-Oezil-Sanchez-Giroud bakal merepotkan bek-bek Chelsea yang mulai menua.

Meskipun begitu, Wenger menilai situasi di Chelsea adalah anomali. Performa mereka memang terjun bebas. Tapi, jati diri mereka sebagai tim besar belum luntur.

Mereka hanya kehilangan mental juaranya. Sebab, pemain yang bermain buruk saat ini adalah pemain yang mempersembahkan gelar juara musim lalu.  

“Chelsea memang tidak berada di peringkat terbaiknya. Tapi mereka tetap diperkuat para pemain besar. Ini masih pertandingan besar bagi kami,” kata Wenger seperti dikutip BBC.

Chelsea tak terkalahkan di enam laga

Namun, Wenger harus mewaspadai catatan Chelsea sepanjang ditangani Hiddink. Manajer asal Belanda itu memang irit kemenangan. Tapi, sebaliknya, Chelsea belum pernah kalah dalam semua laga bersama Hiddink di semua ajang, yakni 2 kemenangan dan 4 kali seri.

Dengan komposisi pemain yang di atas kertas lebih bagus, Wenger harus bersiap jika Chelsea memainkan sepak bola negatif. Juara Liga Champions 2011-2012 itu bisa menunggu di belakang dan menyiapkan serangan balik.

Dengan bermain bertahan, Chelsea bisa terhindar dari kekalahan telak. Apalagi, Hiddink sudah mengakui bahwa Arsenal sudah bukan lagi lawan yang seimbang bagi Chelsea.

“Lebih baik saya realistis. Arsenal bermain bagus untuk mempertahankan dirinya di posisi pertama. Sedangkan kami masih berjibaku di posisi bawah. Kami tidak berada di level yang sama,” kata mantan pelatih timnas Korea Selatan dan Australia itu.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!