SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo menegaskan bahwa Indonesia akan menjadi mitra utama Timor Leste dalam pembangunan.
“Saya ingin menegaskan komitmen Indonesia sebagai mitra utama pembangunan di Timor Leste dan dalam meningkatkan kerja sama di berbagai bidang,” kata Jokowi dalam sambutan jamuan santap siang bersama Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak di Palacio Presidencial, di ibu kota Dili, pada Selasa, 26 Januari.
Jokowi melanjutkan bahwa ia sengaja memilih Timor Leste sebagai negara pertama dikunjungi di tahun 2016 untuk menunjukkan komitmen Indonesia untuk membangun hubungan bilateral yang lebih kokoh, membangun hubungan ekonomi yang lebih kuat serta membangun masa depan yang lebih kuat dengan Timor Leste.
Selanjutnya, kedua kepala negara membicarakan hubungan bilateral yang sudah berjalan sangat baik saat ini. Keduanya berkomitmen tinggi tingkatkan hubungan bilateral di masa yang akan datang.
Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan perdagangan saling menguntungkan dan pembangunan infrastruktur di Timor Leste.
Sebagai tindak lanjut, Menteri Pekerjaan Umum, Transportasi dan Komunikasi Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Gastao Franscisco de Sousa, menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Basuki Hadimuljono pada 10 April 2015 telah membahas pembangunan infrastruktur di Timor Leste.
Basuki mengatakan, bidang-bidang infrastruktur yang diminta oleh pihak Timor Leste yakni pengembangan sumber daya air, jalan dan jembatan, perumahan dan permukiman, penyediaan dan pembiayaan perumahan, konstruksi bangunan, jasa konstruksi, pengembangan infrastruktur perkotaan, penelitian dan pengembangan dan pengembangan sumber daya manusia.
“Saya yakin kerjasama ini akan berjalan baik mengingat sejak tahun 2011-2015 penyedia jasa konstruksi Indonesia telah mengikuti lelang dan melaksanaan pekerjaan dengan total nilai kontrak mencapai USD 344,2 juta,” kata Basuki. Jika dikonversi menjadi Rp 4,7 triliun.
Proyek tersebut dilakukan oleh 11 kontraktor dan 2 konsultan Indonesia. Sedangkan jumlah tenaga kerja kasar (teknis) Indonesia yang terlibat sekitar 1.000 orang. —Rappler.com
BACA JUGA
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.