Tokoh PAN dan mantan Dubes RI untuk Swiss Djoko Susilo meninggal dunia

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tokoh PAN dan mantan Dubes RI untuk Swiss Djoko Susilo meninggal dunia
Djoko Susilo diberitakan meninggal dunia akibat serangan jantung

JAKARTA, Indonesia — (UPDATED) Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo, diberitakan meninggal dunia pada hari ini, Selasa, 26 Januari, akibat serangan jantung. 

Kabar meninggalnya Djoko kemudian dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno. Eddy juga mengungkapkan rasa kehilangan PAN atas kepergian Djoko. 

“Iya, kami berduka dan mengucapkan belasungkawa yang mendalam untuk keluarga. Untuk PAN, kami kehilangan karena beliau adalah tokoh pemikir bagi PAN dengan jaringan internasional yang luas,” kata Eddy kepada Rappler, Selasa.  

Menlu sampaikan ucapan duka 

Ucapan duka juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang kini tengah mendampingi Presiden Joko Widodo ke Timor Leste.

“Duta Besar Djoko Susilo merupakan sosok Duta Besar yang aktif dan rajin serta selalu mengutamakan kepentingan negara,” ujar Retno melalui pernyataan tertulis.

Djoko lahir di Boyolali pada 6 Juni 1961. Usai lulus dari jurusan Universitas Gadjah Mada jurusan Hubungan Internasional pada tahun 1985, dia sempat menjadi Dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik di Universitas Airlangga. Sebelum menjalani karier sebagai Dubes, Djoko juga sempat menjadi wartawan ternama yang aktif berkontribusi di berbagai media massa nasional.

Dia pernah menjadi editor dan Koresponden Jawa Pos di Amerika Serikat dan Eropa. Djoko juga masuk ke dunia politik dan menjadi kader senior PAN. Pria yang meninggal di usia 54 tahun itu merupakan salah satu tokoh senior yang telah lama malang melintang di PAN. Ia juga ada bersama partai berlambang matahari ini saat PAN muncul sebagai salah satu partai politik pertama di era reformasi. 

Djoko lalu menjadi anggota DPR RI dari fraksi PAN pada periode 2004-2009. Ia terpilih menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Timur I. 

Setelah menunaikan tugasnya di parlemen, Presiden Indonesia ketika itu, Susilo Bambang Yudhoyono, memberinya amanat untuk menjadi duta besar (dubes) bagi Swiss. Djoko menjadi dubes sejak 2010 hingga 2014. 

Selama menjabat sebagai Dubes Indonesia di Swiss, Djoko telah aktif meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Swiss dan Liechtenstein, melalui program kerjasama di bidang perdagangan, budaya, dan pendidikan. Belakangan, almarhum turut berkontribusi menjadi anggota Tim Sembilan Kemenpora. Tim Sembilan adalah tim yang dibentuk Menpora Imam Nahrawi pada Desember 2014 untuk mengawasi PSSI. 

Djoko meninggalkan satu istri dan tiga orang anak. —Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!