Saksi: Ba’asyir tak terlibat pelatihan militer di Aceh

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Saksi: Ba’asyir tak terlibat pelatihan militer di Aceh

EPA

Tiga saksi meyakinkan hakim bahwa nama Ba'asyir tak pernah disebut di kamp pelatihan

 

CILACAP, Indonesia — Tiga saksi dalam sidang peninjauan kembali (PK) kasus Abu Bakar Ba’asyir menyatakan bahwa pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki itu tidak terlibat dalam pelatihan militer para jihadis di Pegunungan Janto, Aceh.  

Siapa saja mereka? 

Saksi pertama adalah Qomaruddin alias Abu Musa alias Mustaqim alias Abu Yusuf alias Hafshoh.

“Tidak pernah dikaitkan dengan beliau,” kata Qomaruddin saat memberi kesaksian dalam sidang di Pengadilan Negeri Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 26 Januari. 

Qomaruddin justru menyebut nama lain, yakni almarhum Dulmatin. Ia mengaku ditunjuk sebagai koordinator latihan militer di Pegunungan Janto oleh almarhum Dulmatin, bukan Ba’asyir. 

Bahkan, menurutnya, Dulmatin sama sekali tidak pernah menyebut nama Abu Bakar Ba’asyir terlibat dalam pelatihan militer itu.

Qomaruddin juga menyebut bahwa Ba’asyir hanya menyumbang sejumlah yang untuk kegiatan kemanusiaan di Palestina dan pesantren, bukan akomodasi pelatihan militer di Aceh. 

Kendati demikian, ia mengaku pernah berkirim surat untuk minta dukungan doa kepada Ba’asyir pasca pengepungan lokasi latihan militer oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Menurutnya, surat tersebut dititipkan kepada salah seorang peserta latihan yang hendak pulang ke Solo, Jawa Tengah.

“Saya tulis surat kepada beliau karena beliau sudah sepuh dengan harapan doanya diijabah oleh Allah SWT,” katanya.

Saksi kedua adalah Abdullah Sonata alias Arman Kristianto, Ia juga mengatakan bahwa Ba’asyir tidak terlibat dalam latihan militer di Aceh.

Bahkan saat bertemu dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Aceh, kata Abdullah, nama Ba’asyir juga tidak pernah disebut-sebut terkait dengan pelatihan tersebut.

“Tidak pernah disebut-sebut,” kata pemasok senjata untuk pelatihan militer di Aceh yang divonis pengadilan 10 tahun tersebut. 

Saksi ketiga adalah Joko Sulistyo alias Mahfud, yang mengaku sebagai orang kedua setelah Qomaruddin alias Abu Yusuf dalam pelatihan militer di Aceh. 

Sama seperti dua saksi lainnya, Joko juga mengatakan bahwa Ba’asyir tidak terlibat dalam latihan militer di Aceh.

Terkait keterangan yang disampaikan tiga saksi tersebut, tim jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menyatakan bahwa keterangan saksi tidak bisa dijadikan bukti atau novum baru.

“Keterangan saksi tidak bisa memberikan fakta baru karena telah disampaikan di pengadilan tingkat pertama, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,” demikian menurut jaksa penuntut umum.

Benarkah Ba’asyir hanya menyumbang untuk rakyat Palestina? 

SIDANG PK. Ratusan pendukung Abu Bakar Baasyir berkumpul mengikuti proses sidang Peninjauan Kembali di halaman Pengadilan Negeri Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 12 Januari 2016. Foto oleh Idhad Zakaria/Antara

Nama Ba’asyir memang disebut-sebut terkait dengan pelatihan militer di Aceh. Ia diduga menymbang dana.

Tapi seperti yang diungkapkan mantan bendahara Jamaah Ansharut Tauhid, Joko Daryono alias Toyib, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 28 Maret 2011 silam, Ba’asyir menyumbang untuk Palestina. 

Ba’asyir memerintahkan untuk menyerahkan uang ke tim MER-C sebelum tertangkap, jumlahnya Rp 150 juta tahap kedua, yang pertama Rp 150 juta,” katanya. 

Toyib menjelaskan penyerahan uang tahap pertama Rp 150 juta diberikan pada 14 April 2010. Untuk tahap kedua, Rp 150 juta diserahkan pada tanggal 7 Agustus 2010 atau dua hari sebelum penangkapan Ba’asyir.

Selain itu, Toyib mengaku membakar buku kas JAT. “Saya bakar ketika saya lepas dari anggota. Saya khawatir polisi akan cari bukti-bukti terkait pelatihan militer di Aceh,” ujarnya.

Toyib membeberkan jumlah uang kas JAT saat dirinya bertanggung jawab di bidang keuangan organisasi. Jumlahnya, sekitar Rp 500 juta yang dibagi ke dua rekening bank.—Dengan laporan dari Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!