SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Concepcion Picciotto, nenek yang bermukim di depan Gedung Putih selama lebih 30 tahun, meninggal dunia. Picciotto meninggal pada 25 Januari 2016, di fasilitas hunian yang disediakan N Street Village, lembaga nirlaba yang menyediakan perumahan bagi gelandangan.
“Dia memang sudah sakit-sakitan. Tapi apa persis yang menyebabkan dia meninggal tidak diketahui,” kata Schroeder Stribling, salah satu pimpinan lembaga nirlaba itu.
Picciotto dipercaya berusia sekitar 80 tahun. Imigran asal Spanyol, yang biasa dipanggil Connie atau Conchita, ini merupakan salah satu aktivis antinuklir paling getol yang bersiaga di sepanjang Pennsylvania Avenue.
Kepada The Washington Post, 2013, Connie menyatakan sudah lebih 30 tahun hidup di luar White House, — Tepatnya di sekitar taman Lafayette, dengan tujuan menghentikan hal-hal yang menyebabkan dunia hancur.
Keberadaannya di sana, dengan niat mengingatkan semua orang agar berbuat apa saja meskipun kecil, untuk menghentikan perang, dan kekerasan terutama kepada anak-anak.
Perempuan yang dikenal dengan penampilan khasnya yakni semacam kerudung di kepalanya ini, dikenal tajam dan kontroversial. Tak jarang ia menjadi sasaran kekerasan oleh aparat. Hal mana menjadi salah satu penyebab derita fisik yang ia alami.
Kehilangan bayi dan kekasih
Kepada The Post, ia mengaku pernah menikah dengan pria Italia tahun 1969, dimana saat itu ia mengadopsi bayi perempuan. Ia baru sadar bahwa suaminya menempuh jalan illegal mengadopsi bayi, dan memperdayanya hanya untuk mendapatkan bayi itu. Hingga kini, ia tak pernah mendapatkan kembali bayi itu.
Kisah asmara Connie kembali tumbuh dengan munculnya sesama aktivis anti-nuklir William Thomas, 1981. Inilah sejoli aktivis. Kisah asmara ini makin kompleks dengan datangnya Ellen Benjamin, yang belakangan malah menikah dengan Thomas.
Jelas kehadiran Ellen membuat panas Connie. Ia bilang, Ellen hanya menginginkan uang Thomas. — Rappler.com
BACA JUGA
- Nuklir Rusia buat Jokowi-JK: Hanya sebatas angan?
- Indonesia bermitra dengan Iran kembangkan nuklir untuk perdamaian
- Catatan akhir tahun energi terbarukan era Jokowi, nuklir jadi jawaban
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.