“Iron Man” dari Bali menghilang, ke mana dia pergi?

Bobby Andalan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

“Iron Man” dari Bali menghilang, ke mana dia pergi?
Tawan bersumpah tidak sedang membual dengan lengan “bionik” yang diciptakannya. Berani kena karma kalau bohong

 

BALI, Indonesia  —   I Wayan Sumardana tak terlihat di bengkel tempat biasa ia mengais rezeki. Bahkan, bengkel las yang juga tempat tinggalnya itu nampak terkunci, Kamis kemarin.

Bengkel milik Tawan – panggilan Sumadana, yang terletak di Jalan I Gusti Ngurah Tenganan, Desa Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem itu, digembok. Ke mana sang Iron Man?

Begitu akan meninggalkan bengkel Tawan, tiba-tiba istri Tawan, Ni Nengah Sudiartini melintas. Namun, kini ia nampak sedikit tertutup. Sudiartini mengaku suaminya kini tengah melakukan pengobatan medis di sebuah rumah sakit.

“Dia sedang berobat ke rumah sakit,” kata Sudiartini, Kamis 28 Januari 2016. Menurutnya, pengobatan yang dilakukan suaminya lantaran ada yang bilang kepadanya, jika tak segera diobati, maka tangan kiri Tawan akan diamputasi.

“Ada yang bilang kemarin itu, kalau tangannya tidak diobati bisa putus tangannya. Suami saya stres dengarnya,” cerita Sudiartini. Ia meminta agar suaminya tak lagi diekspos melalui pemberitaan.

Ia tak ingin ada masalah baru yang menimpa suaminya atas hasil karyanya itu. “Tolong jangan diberitakan lagi, biar tidak ada masalah ke depannya,” ungkapnya.

Sedang berobat

Kini, katanya, Tawan tengah fokus menyembuhkan tangannya yang divonis mengalami stroke ringan di sebuah rumah sakit. “Suami saya sekarang lagi fokus berobat ke dokter. Doakan saja biar tangannya segera bisa normal dan bisa bekerja lagi,” pinta Sudiartini.

Nama Tawan menjadi pemberitaan luas, setelah ia menggunakan seperangkat onderdil bekas untuk menggerakkan lengan kirinya yang lumpuh. Perangkat yang dia gunakan mendapat banyak sorotan.

Sebagian netizen mempertanyakan, apakah alat rongsokan yang dirakitnya sanggup membaca “kemauan otaknya” yang lalu dari otaknya mengirimkan perintah kepada lengannya untuk bergerak?

 “Lengan bionik” rusak

Pemberitaan luas, membuat para akademisi di Bali tertarik meneliti “lengan bionik” Tawan. Namun ini justru menjadi persoalan. Alat robotiknya justru rusak, tak bisa digunakan lagi.

“Alat saya rusak, terutama yang di kepala. Tidak bisa digunakan lagi,” kata Tawan, Minggu 23 Januari 2016.

Itu terjadi setelah, alat robotik yang dirakitnya dari barang rongsokan itu diteliti beberapa ahli dari beberapa universitas di Bali yang berkunjung ke bengkel lasnya.

Namun, usai diteliti alatnya justru tak bisa difungsikan lagi. “Kesal saya gak bisa dipakai lagi. Tadi di teliti sama ahli-ahli, malah rusak. Saya tidak bisa bekerja lagi,” ucap Tawan.

“Bagaimana nasib anak istri saya. Saya ancurin saja lama-lama alat ini,” ujarnya. Kepada wartawan Tawan menyatakan, tak mau ambil pusing disebut alat ciptaannya disebut banyak kejanggalan oleh ahli. Bahkan, sejumlah nitizen menyebutnya hoax alias bualan belaka.

Siap kena karma

Bagi Tawan, alat itu justru membantunya kembali memutar roda ekonomi keluarganya. “Terserah. Yang pasti alat ini membantu saya kembali bisa bekerja dan mengais rezeki untuk istri dan anak saya,” katanya.

Ia ingin meyakinkan publik bahwa tidak sedang membual. Bapak tiga anak ini bahkan siap menanggung dosa ala Hindu Bali jika ia sedang berbohong.

“Kalau saya bohong, bagi orang Bali itu ada karmapala. Biar saya menanggung karmapala itu kalau saya berbohong,” tutup Tawan

  —   Rappler.com

BACA JUGA

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!