Inflasi Januari 2016: 0,5%, akan lebih tinggi dari tahun lalu

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Inflasi Januari 2016: 0,5%, akan lebih tinggi dari tahun lalu

AFP

Proyeksinya ada pada angka 5,5 persen

JAKARTA, Indonesia — Laju inflasi pada tahun ini diprediksi akan lebih tinggi dibandingkan pada 2015 lalu. Demikian menurut ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal. 

“Proyeksi kami akan ada di sekitar 5,5 persen,” katanya pada Rappler, Senin, 1 Februari. Inflasi pada tahun lalu sendiri adalah sebesar 3,35 persen.

Sebelumnya hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data inflasi Januari 2016. Besarannya adalah sebesar 0,51 persen. 

Menurut Fithra, angka ini kemungkinan akan tumbuh negatif (terjadi deflasi) seiring datangnya masa panen pada Februari dan Maret.

Namun setelah itu, pergerakannya diprediksi akan kembali positif hingga mencapai level 5,5 persen. Terlebih, dampak depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi tahun lalu akan mulai terasa.

“Ada efek langsung depresiasi nilai tukar terhadap naiknya inflasi. Mengapa ini tidak terjadi tahun lalu? Karena produsen saya lihat masih menahan dampaknya dan tidak melakukan pass through (kenaikan biaya produksi akibat inflasi) ke konsumen,” ujar Fithra.

Inflasi Januari 2016 sendiri merepresentasikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,62.

Dari 82 kota yang dihitung IHK-nya, 75 kota mengalami inflasi, dan tujuh kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,82 persen, sedangkan yang terendah terjadi di Padang sebesar 0,02 persen.

Untuk deflasi, yang tertinggi terjadi di Gorontalo dengan 0,58 persen dan yang terendah terjadi di Tanjung Pandan yaitu 0,02 persen. 

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran: Kelompok bahan makanan 2,20 persen; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,51 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,53 persen; sandang 0,26 persen; kesehatan 0,36 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,15 persen sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,11 persen.

Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!