Pengamat: ‘Letak’ Bandara Soetta terkait ‘branding’, bukan hanya administrasi

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pengamat: ‘Letak’ Bandara Soetta terkait ‘branding’, bukan hanya administrasi
Kini awak kabin pesawat yang mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tak lagi mengucapkan "selamat datang di Jakarta", tetapi "selamat datang di Tangerang"

JAKARTA, Indonesia — Kamu yang baru-baru ini naik pesawat dan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mungkin sudah menyadari bahwa para awak kabin tidak lagi menyapa “selamat datang di Jakarta” tetapi “selamat datang di Tangerang”. 

Ya, pengelola bandara PT Angkasa Pura II meminta para awak kabin untuk mengganti ucapan “selamat datang” itu sebagai “response positif” terhadap keberatan dari Wali Kota Tangerang Arif Wismansyah. 

Secara administrasi pemerintahan, bandara tersibuk ke-12 di dunia ini memang berada di Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Provinsi Banten. 

Tetapi bagi sebagian pengamat, perubahan ini dinilai kurang bijak karena berpotensi menimbulkan kebingungan. Apalagi, hal ini berkaitan dengan branding bandara itu sendiri. 

“Soekarno-Hatta itu bandara internasional kita. Jangankan orang asing, masyarakat kita juga tahunya Soekarno-Hatta itu ya Jakarta,” kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit kepada Rappler, Selasa, 2 Februari.

“Ini (perubahan penyebutan letak bandara ini) kan juga terkait dengan branding. Bukan cuma persoalan administratif,” lanjut Danang.

Pengamat penerbangan Gerry Soejatman menyuarakan opini yang senada dengan Danang. Di laman blog pribadinya, Gerry mengatakan bahwa perubahan ucapan selamat datang ini bisa membingungkan penumpang. Apalagi, asosiasi antara Bandara Soekarno-Hatta dengan Jakarta menjadi hilang sama sekali.  

Cabin Announcement yang ada menghilangkan hubungan antara Bandara Soekarno-Hatta dengan Ibu Kota Jakarta yang merupakan tujuan mayoritas penumpang yang mendarat di bandara tersebut. Hal ini berbeda dengan kasus serupa yang terjadi di Bandara Juanda, di mana cabin announcement diubah dari “Bandara Juanda Surabaya” menjadi “Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo”.

“Tidak semua orang tahu bahwa bandara Soekarno-Hatta terletak di Tangerang, dan tidak semua orang tahu bahwa Tangerang itu sebelahnya Jakarta,” tulis Gerry. 

Lalu bagaimana?

Danang menawarkan solusi. “Semua pihak harus duduk bersama untuk mencari jalan tengah,” katanya. — Rappler.com

BACA JUGA: 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!