12 negara tandatangani Kemitraan Trans Pasifik

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pengunjuk rasa berpendapat TPP akan mengorbankan lapangan kerja

Delegasi 12 negara usai menandatangani Kemitraan Trans Pasifik di Auckland, New Zealand, pada 4 Februari 2016. Foto oleh Peter Meecham/EPA

JAKARTA, Indonesia — Di tengah protes keras, Kemitraan Trans Pasifik (Trans-Pacific Partnership/TPP) pimpinan Amerika Serikat, salah satu kesepakatan perdagangan terbesar dalam sejarah, ditandatangani di Selandia Baru pada Kamis, 4 Februari.

Kesepakatan ambisius yang menjanjikan penghapusan semua tarif di antara 12 negara itu ditujukan untuk mematahkan penghalang investasi dan perdagangan di antara negara-negara yang mencakup sekitar 40 persen ekonomi dunia itu.

“Hari ini adalah hari yang penting, tidak hanya bagi Selandia Baru tetapi untuk 11 negara lain dalam Kemitraan Trans Pasifik,” kata Perdana Menteri Selandia Baru John Key.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama turut menyambut penandatanganan perjanjian tersebut. Ia mengatakan TPP akan memberi Amerika Serikat keuntungan atas negara-negara terkemuka lainnya, misalnya Tiongkok. 

“TPP memungkinkan Amerika — dan bukan negara-negara seperti Tiongkok — untuk menulis aturan jalan di abad ke-21, yang terutama penting di wilayah dinamis seperti Asia-Pasifik,” kata Obama dalam sebuah pernyataan dari Washington. 

Obama menyebut TPP sebagai “perjanjian perdagangan tipe baru yang mengutamakan pekerja Amerika”.

“TPP akan meningkatkan kepemimpinan kita di luar negeri dan mendukung pekerjaan yang bagus di sini,” katanya.

Pada saat yang bersamaan, ribuan pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan di luar lokasi upacara penandatanganan di Sky City Convention Center di Auckland.

Pengunjuk rasa berpendapat TPP akan mengorbankan lapangan pekerjaan dan berdampak pada kedaulatan negara-negara Asia Pasifik.

Meskipun penandatanganan menandai akhir dari proses negosiasi, negara-negara anggota masih punya waktu dua tahun untuk mendapatkan persetujuan kesepakatan di dalam negeri sebelum kesepakatan itu mengikat secara hukum. 

“Kami akan mendorong semua negara menyelesaikan proses ratifikasi domestik mereka secepat mungkin,” kata PM Key.

“TPP akan memberikan akses yang lebih baik untuk barang dan jasa ke lebih dari 800 juta orang di seluruh negara TPP, yang membentuk 36 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) global,” ujar Key.

Kedua belas negara yang menandatangani perjanjian tersebut adalah Australia, Brunei, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Amerika Serikat, dan Vietnam. —Laporan AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!