US basketball

Logo baru UBER dan meluruskan kesalahpahaman

Terrence Lee

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Logo baru UBER dan meluruskan kesalahpahaman

JOHN G. MABANGLO

Menyibak logo baru UBER dan meluruskan kesalahpahaman yang beredar di dunia maya

Langkah rebranding yang dilakukan perusahaan teknologi ternama bukanlah kisah baru. Orang-orang menumpahkan kekesalan mereka terhadap logo baru perusahaan favoritnya di media sosial. Para “pakar” bermunculan. Tak lama kemudian, hari-hari pun berjalan seolah tidak terjadi apa-apa.

Sekuel terbaru dari kisah familier ini berpusat pada UBER. Saya melihat logo ini pertama kali di salah satu tulisan yang dimuat di Wired yang bertutur tentang “rebranding radikal.”

Logo baru dan lama UBER. Foto dari Tech in Asia

Saya akui, awalnya saya pikir logo ini jelek. Pendapat saya ini juga diamini oleh banyak orang. Perubahan yang begitu drastis dari logo sebelumnya. Logo ini terlihat membingungkan, lebih mirip huruf O ketimbang huruf U. Desain latar belakangnya yang bergaris-garis terlihat “jadul” dan terkesan dibuat oleh amatir.

Namun, sepertinya lama-lama saya akan terbiasa. Sama halnya seperti orang-orang yang sudah terbiasa dengan rebranding yang dilakukan Airbnb.

Logo baru dan lama Airbnb. Foto dari Tech in Asia

Kamu ingat meme sindiran terhadap logo baru Airbnb? Dimana dalam meme tersebut logo ini dihubung-hubungkan dengan alat kelamin wanita? Berikut meme tersebut:

Meme sindiran pada logo baru Airbnb. Foto dari Tech in Asia

Mengerikan, bukan? Tidak juga. Semakin orang melihatnya, semakin mereka terbiasa dengan logo tersebut. Mereka melupakan meme tersebut. Bisnis Airbnb tidak hancur karenanya.

Dan saya yakin hal yang sama akan terjadi pada logo UBER. Badai pasti berlalu. Kesalahpahaman besar yang terjadi di sini. Logo yang diperdebatkan oleh orang-orang bukanlah logo asli UBER. Itu logo aplikasi mereka.

Logo asli UBER tak banyak berubah. Bahkan kini lebih mudah dibaca:

Logo baru UBER. Foto dari Tech in Asia

UBER juga berjanji akan menghadirkan tema-tema aplikasi yang unik, tergantung negara di mana aplikasi itu berada. Saya tak sabar menantinya.

Kita cenderung terlalu tergesa-gesa menghakimi usaha rebranding hanya dari pemberitaan awalnya saja, dan seakan lupa bahwa UBER telah mempertimbangkan banyak hal sebelum membuat logo tersebut.

Seperti yang dijelaskan oleh CEO UBER, Travis Kalanick, dalam blog resmi perusahaan ini:

“Salah satu perubahan besar kami dalam beberapa tahun terakhir ini adalah UBER tak hanya mengantarkan orang-orang; kami juga mengantarkan makanan, barang, dan mungkin lebih banyak hal lainnya di masa depan. 

Karena mungkin akan terbagi menjadi beberapa aplikasi dengan logo yang berbeda-beda, kami perlu suatu pendekatan untuk menghubungkan semuanya. Logo ini adalah kerangka yang akan mempermudah kami jika sewaktu-waktu ingin mengembangkan logo yang berbeda untuk produk baru.”

Jadi UBER akan bersikap bijaksana untuk tidak terlalu menghiraukan kemarahan orang-orang terhadap desain baru mereka.

Satu lagi pelajaran yang bisa kamu ambil dalam menjalankan suatu perusahaan: Ya, sudah sepatutnya kamu mempertimbangkan saran atau masukan dari pelanggan, meski terkadang sebuah desain atau keputusan bisnis yang kamu buat akan menuai pro dan kontra.

Namun, sudah menjadi tugas kamu untuk memilih mana yang terbaik bagi perusahaan kamu. —Rappler.com

Artikel ini sebelumnya diterbitkan di Tech in Asia.

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!