Arsenal vs Leicester City: Mengusir “hantu” yang datang setiap Februari

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Arsenal vs Leicester City: Mengusir “hantu” yang datang setiap Februari
Leicester City sudah menyingkirkan Manchester City pekan lalu dengan skor telak 3-1. Kali ini giliran favorit juara lainnya, Arsenal, yang akan menunggu takdir.

JAKARTA, Indonesia – Tidak ada lagi kesempatan yang paling tepat bagi Claudio Ranieri untuk meraih gelar juara. Waktunya adalah sekarang. Sudah lima pekan berturut-turut Leicester, tim yang dia latih, memimpin klasemen sementara Liga Primer.

Inilah saat yang tepat bagi manajer asal Italia itu untuk kali pertama meraih gelar juara utama dalam kariernya. Saat menangani klub-klub sebelumnya, Italiano kelahiran Roma itu memang hanya sebatas “hampir”.

Dia membawa timnya finish di empat besar sebanyak 9 kali. Empat di antaranya di posisi kedua, yakni saat menukangi Juventus, AS Roma, AS Monaco, dan Chelsea. Karena itulah dia kerap disebut sebagai “Mr. Runner Up”. Cemoohan yang jelas tidak membuat nyaman telinga manajer 64 tahun tersebut.

Komentar pedas datang dari mantan manajer Chelsea Jose Mourinho. Saat menukangi raksasa Italia, Inter Milan, Mourinho menyebut Ranieri sebagai sosok dengan zero tituli alias nol gelar. Hinaan yang kemudian membuat hubungan keduanya tak pernah akur.

Tapi, lagi pula, dengan siapa Mourinho pernah akur?

Balas dendam kepada pencibir utama Ranieri itu sudah dia dilakukan. Pasukannya menggasak Chelsea-nya Mourinho dengan skor 2-1 pada 14 Desember lalu. Dan hanya beberapa hari setelah kekalahan tersebut, pelatih berpaspor Portugal itu langsung dipecat oleh direksi The Blues—sebutan Chelsea.

Sekarang, agenda lebih penting menanti Ranieri: meraih gelar utama untuk kali pertama dalam karirnya. Ini tak hanya akan menghapus sebutan sebagai Mr. Runner Up. Tapi juga membuat namanya diperhitungkan dan sejajar dengan allenatore (pelatih) Italia lainnya seperti Carlo Ancelotti dan Roberto Mancini.

Dengan usia lebih muda dari dirinya, keduanya mampu mempersembahkan gelar juara Liga Primer. Ancelotti bersama Chelsea pada musim 2009-2010, sedangkan Mancini bersama Manchester City pada 2011-2012.

Tapi, jalan menuju juara itu masih jauh. Masih ada 13 laga lagi yang harus dirampungkan. Yang terdekat, dia harus mengatasi salah satu kandidat juara musim ini, Arsenal, pada Minggu 14 Februari pukul 19.00 WIB. 

Leicester City dalam tekanan juara

Bekal untuk tandang ke Emirates Stadium, kandang Arsenal, sudah ada. Mereka mencatatkan streak alias kemenangan beruntun dalam tiga laga terakhir. Dan tiga tim yang mereka kalahkan juga bukan sembarangan.

Tim berjuluk The Foxes itu mengalahkan Liverpool dua gol tanpa balas dan Manchester City 3-1. Stoke City yang sempat menjanjikan bersama sejumlah pemain muda juga dilibas 3-0.

Apalagi, para pemain andalan Ranieri dalam kondisi fit.

Ranieri memang tidak banyak membuat rotasi di Leicester. Dia memasang line up yang hampir sama di setiap laga. Catatan minute-play Soccerway menunjukkan bahwa para pemain dengan waktu bermain terbanyak adalah pemain “itu-itu saja”.

Mantan pelatih timnas Yunani itu memang tak memiliki banyak alternatif pemain pengganti. Pemain cadangan hanya muncul saat pemain utama cedera atau sedang tidak fit.

Prediksi line up Arsenal vs Leicester City. Sumber: Whoscored.com

Seperti ketika dia memainkan gelandang bertahan Gokhan Inler untuk menggantikan N’Golo Kante saat melawan Tottenham Hotspur di Piala FA. Dan hasilnya, Leicester kalah dua gol tanpa balas di King Power Stadium pada 21 Januari lalu.

Segala keajaiban Leicester ini bisa ambruk jika badai cedera menerpa para pemain andalan tersebut. Seperti ketika mereka dikalahkan Liverpool 0-1 di putaran pertama Liga Inggris. Ketika itu, bomber utama mereka, Jamie Vardy, sedang tidak bugar.

Dan Ranieri beruntung, para pemain jarang mengalaminya.

“Salah satu kunci permainan kami adalah kami tak pernah merasakan tekanan. Tekanan hanya dialami klub besar. Kami cuma para pemimpi,” kata Ranieri seperti dikutip BBC.

Karena itu, ini adalah saat yang tepat untuk mengalahkan Arsenal. Apalagi, klub berjuluk The Gunners itu kerap kehilangan kendali di papan atas klasemen di bulan Februari. Bulan penentuan gelar juara.

Kutukan yang datang setiap Februari itu ditandai sejak 2007. Februari menjadi penanda kekalahan Arsenal di kandang atas Bayern Munich, FC Porto, dan AC Milan di Liga Champions.

Di Liga Primer, mereka pernah menelan kekalahan telak 1-5 dari Liverpool pada musim 2013-2014. Di musim berikutnya, mereka juga keok atas musuh bebuyutan Tottenham Hotspur 1-2. Semuanya terjadi pada bulan Februari.

Musim ini, “hantu” bulan Februari mulai membayang-bayangi. Dari dua laga, mereka hanya sekali menang atas Bournemouth 2-0 dan ditahan imbang Southampton 0-0. Lantas, bagaimana dengan laga ketiga menghadapi Leicester?

Sepak bola menyerang Arsenal bakal berhadapan dengan kuatnya pertahanan dan skema serangan balik cepat Leicester. Klub London Utara itu musim ini memang sedikit berbeda. Mereka mulai adaptif melawan tim-tim besar.

Salah satu buktinya adalah ketika mereka mengandaskan Bayern Munich 2-0 di Liga Champions musim ini. Per Mertesacker dan kawan-kawan lebih banyak menunggu di belakang untuk menyerang balik.

Masalahnya, Arsenal tetap kerap tidak konsisten melawan tim kecil. Mereka dibantai 0-4 Southampton, West Bromwich Albion 1-2, dan West Ham United 0-2.

Wenger menilai, anak asuhnya mengalami tekanan yang berat setiap kali memimpin klasemen. Sebab, saat berada di puncak, ekspektasi mulai muncul. Dan itu terus membesar seiring laga berjalan.

Tapi, dia yakin Leicester saat ini juga mengalaminya.

“Saya tidak yakin bahwa Leicester tetap nothing to lose. Sekali kamu berada di puncak, kamu akan mulai berharap. Dan saat itu kamu takut akan kehilangan peluang meraih gelar,” kata Wenger seperti dikutip BBC.

Tekanan itulah yang akan dimanfaatkan Arsenal untuk meladeni Leicester. “Kegelisahan itu akan mendatangi mereka pelan-pelan. Saya tidak tahu bagaimana mereka akan mengatasinya,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!