Jokowi di depan pengusaha AS: Berinvestasi di Indonesia kini lebih mudah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jokowi di depan pengusaha AS: Berinvestasi di Indonesia kini lebih mudah
Jokowi berjanji akan menyederhanan berbagai perizinan yang rumit dan mengubah peraturan yang tumpang tindih agar lebih banyak mendorong investasi yang masuk ke Indonesia

JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan berinvestasi di Indonesia sudah lebih mudah. Sudah tak ada lagi izin yang panjang dan proses yang berbelit-belit, ujarnya.

“Kami masih terus melakukan perbaikan, reformasi yang kami lakukan di Indonesia adalah supply-side reforms,” kata Jokowi yang menjadi pembicara kunci di forum Dewan Bisnis AS-ASEAN dan dihadiri sekitar 200 pengusaha di Hotel St. Regis, San Francisco, AS, pada Rabu pagi, 17 Februari, waktu setempat.

Pekerjaan rumah lain yang perlu dilakukan Indonesia, menurut Jokowi, adalah dengan mengubah peraturan yang tumpang tindih, termasuk deregulasi Daftar Negatif Investasi (DNI). Kebijakan serupa, kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu, harus diberlakukan untuk negara-negara emerging markets. Terlebih sejak awal tahun ini, perekonomian global mengalami perlambatan.

“Banyak emerging markets yang mengalami penurunan kinerja perekonomian dan banyak yang mengkhawatirkan kondisi ini akan berdampak pada perekonomian negara maju,” tutur Jokowi.

Dalam menghadapi situasi semacam itu, Jokowi menilai bank-bank sentral di seluruh dunia harus menyediakan likuiditas yang diperlukan. Pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia tidak boleh menunda tindakan-tindakan nyata dan aksi mendasar.

Menurutnya, reformasi struktural, investasi jangka panjang yang tidak hanya fokus pada langkah-langkah jangka pendek yang populis merupakan tindakan yang seharusnya diambil. Tetapi, dampaknya tidak bisa dirasakan secara cepat.

Konsep semacam itu diperkenalkan oleh Ronald Reagan saat masih menjabat sebagai gubernur negara bagian California yang bersama Perdana Menteri Inggris saat itu, Margreth Thatcher, memberlakukan deregulasi ekonomi Inggris dan AS.

“Saya yakin tidak ada jalan pintas (dalam mengatasi perlambatan ekonomi). Zamannya pun sudah berbeda jika dibandingkan dengan era Bapak Reagan dan Ibu Thatcher,” kata Jokowi.

Pada era Reagan dan Thatcher, ancaman yang dihadapai adalah deflasi. Banyak negara pada waktu itu membuat kesalahan dengan memberlakukan pungutan pajak yang besar.

“Kesalahan yang justru saat ini dilakukan yaitu kurangnya pungutan pajak, khususnya pada emerging markets. Di banyak negaa, kebijakan fiskal yang buruk malah akan membuat negara kehilangan sumber daya yang dibutuhkan untuk investasi masa depan, anak-anak kita, anak muda kita, dan infrastruktur kita,” papar Jokowi.

Ini merupakan kunjungan kedua Jokowi ke Negeri Paman Sam saat menjabat sebagai Presiden. Pada tahun lalu, ia juga melakukan kunjungan kerja ke Washington DC untuk memenuhi undangan Presiden AS Barack Obama. Sayangnya, pada tahun lalu, dia harus pulang lebih awal untuk mengatasi isu kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera.

“Walau tergesa-gesa kembali, saat itu saya sampaikan, sebagaimana yang dikatakan mantan Gubernur California Arnold Schwarzeneger yang terkenal ‘I’ll be back‘. Dan sampailah saya di sini,” ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan hadirin.

Kali ini Jokowi berkunjung ke AS untuk menghadiri KTT AS-ASEAN yang dihelat pada 15 dan 16 Februari di Sunnyland, California. —Dengan laporan Antara/Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!