Menanti wajah baru Kalijodo

Rahmad Nasution

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menanti wajah baru Kalijodo

ANTARA FOTO

Penertiban Kalijodo diharapkan selesai pada Maret ini

JAKARTA, Indonesia — Hari-hari warga Jakarta dalam dua pekan terakhir ini diusik oleh mencuatnya nama Kalijodo, sebuah kawasan yang selama puluhan tahun menjadi lokalisasi prostitusi serta pusat hiburan malam dan perjudian kelas teri di ibu kota. 

Kawasan seluas 1,6 hektare yang berada di tepian muara Sungai Ciliwung itu tidak hanya menjadi buah bibir banyak warga tetapi juga berhasil mencuri perhatian media massa berkat tekad bulat Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama untuk mengembalikan fungsinya sebagai jalur hijau.

Menyeruaknya popularitas wilayah yang terletak di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat ini tak dapat dipisahkan dari kasus kecelakaan mobil di Jalan Daan Mogot KM 15 pada 8 Februari pagi yang menewaskan empat orang.

Seperti diberitakan berbagai media, sebelum terjadinya kecelakaan fatal tersebut, Riki Agung Prasetyo, anak muda berusia 24 tahun yang mengendarai mobil naas bernomor polisi B 201 RFD itu, sempat mampir ke pusat hiburan Kalijodo bersama beberapa orang temannya. 

Sejak kejadian itulah, nama kawasan yang kini dihuni 3.052 orang warga itu mengisi pemberitaan berbagai media massa. Bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tak ada opsi lain kecuali menertibkan Kalijodo guna mengubah kondisinya yang ada saat ini menjadi jalur hijau. 

“Kita tahu semua di Kalijodo ada tiga yang menonjol di samping prostitusi. Ada kriminalitas, narkoba, terus perjudian. Sekalian akan kita ubah fungsinya kembali menjadi jalur hijau,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat baru-baru ini.

Namun, dalam melakukan perubahan total tersebut, Pemprov DKI Jakarta mengedepankan upaya persuasif melalui sosialisasi yang antara lain ditandai dengan pendirian posko. 

“Bagi mereka yang mau alih profesi, kita akan fasilitasi. Siapapun itu. Kalau mau, kita ikutkan. Kita punya pelatihan-pelatihan di Disnaker,” kata Djarot.

Hanya saja, mereka yang akan diikutkan dalam program Pemprov DKI Jakarta itu adalah warga ibu kota mengingat dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, diketahui bahwa sebagian besar penghuni Kalijodo bukan warga DKI Jakarta. 

“Saya tanya kepada mereka, ternyata mereka ada dari daerah Jabar, Banten, Jatim, Jateng,” kata Djarot. 

Ia menegaskan, tidak ada dasar bagi Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan uang kerohiman kepada mereka yang bukan warga DKI.

Batas waktu

Surat pemberitahuan Pemprov DKI Jakarta tertempel di salah satu rumah di kawasan Kalijodo. Foto oleh Muhammad Adimaja/Antara

Dalam mewujudkan tekad bulatnya itu, Ahok sudah menetapkan batas waktu, yakni sebelum digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Maret mendatang.

“Saya ingin supaya penertiban Kalijodo itu segera dilaksanakan dan segera diselesaikan juga bulan ini, sebelum dimulainya KTT OKI,” kata Ahok.

Menurut Ahok, setelah kawasan itu ditertibkan, warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk DKI Jakarta akan direlokasi ke beberapa rumah susun (rusun) yang sudah disiapkan.

“Akan tetapi, bagi warga Kalijodo yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta, maka kami sarankan lebih baik supaya kembali ke kampung halamannya masing-masing saja,” katanya.

Beberapa rusun yang nantinya dapat dijadikan tempat relokasi para warga Kalijodo itu adalah Rusun Marunda di Jakarta Utara dan Rusun Pulogebang di Jakarta Timur. Selain itu, pihaknya juga akan memberi mereka kesempatan untuk berdagang. 

“Nanti kami serahkan ke PD Pasar Jaya dan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI,” kata Ahok.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji memperjelas kelompok warga Kalijodo yang dapat menghuni rusun-rusun tersebut nantinya. 

“Sebelum direlokasi, kami akan melakukan verifikasi bagi para calon penghuni rusun. Salah satunya, warga yang terindikasi sebagai pekerja seks komersil tidak boleh direlokasi ke rusun. Verifikasi itu harus dilakukan. Kami tidak ingin rusun menjadi tempat prostitusi,” kata Ika.

Aparat Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Utara merespons rencana Pemprov DKI ini dengan baik. Bahkan Polda Metro Jaya telah menghitung kekuatan personel guna menggelar operasi cipta kondisi di Kalijodo.

Dalam mendukung pelaksanaan rencana penertiban dan para warga Kalijodo yang bersedia direlokasi ke rusun-rusun, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian berjanji menindak oknum yang mengancam mereka yang hendak mendaftarkan diri untuk pindah ke rumah susun. 

Para pengancam itu akan diproses secara hukum jika terbukti melakukan pidana. “Kalau ada ancaman kita tangkap,” kata Tito.

Penyebaran HIV

Warga melintas di depan sebuah kafe di kawasan lokalisasi Kalijodo. Foto oleh Muhammad Adimaja/Antara

Dilihat dari aspek kesehatan masyarakat, khususnya upaya pemerintah menanggulangi bahaya HIV/AIDS, keberadaan lokalisasi prostitusi Kalijodo ini justru meningkatkan penyebaran penyakit tersebut, mengingat sebagian warga diketahui terjangkit virus itu.

Menurut Koordinator HIV/AIDS Puskesmas Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, dr Intan Novita, misalnya, setidaknya ada 101 orang yang positif HIV di seluruh Kecamatan Penjaringan walau tidak semua penderita merupakan pekerja seks. 

“Saat ini PSK yang sudah terdata melakukan pemeriksaan HIV ada 220 orang sedangkan yang positif HIV di seluruh Kecamatan Penjaringan ada 101 orang, tidak semuanya PSK. Meskipun yang positif HIV tidak semuanya PSK, tetapi yang paling banyak adalah dari kawasan Kalijodo. Hal ini wajar karena PSK Kalijodo memiliki perilaku yang berisiko terkena HIV,” kata Intan.

Potensi penyebaran virus HIV melalui praktik prostitusi sangat tinggi karena seperti dikatakan Intan, sejumlah pelanggan lokalisasi Kalijodo enggan menggunakan kondom saat memanfaatkan jasa PSK di sana. Namun, di sisi lain penutupan itu juga akan membuat para PSK yang sudah tertular HIV akan berpotensi menyebarkan virus ke tempat lain jika mereka tidak diarahkan untuk menggeluti profesi lain. —Laporan Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!