Kyai Muhaimin: Masak waria tidak boleh mengaji dan belajar salat?

Mawa Kresna

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kyai Muhaimin: Masak waria tidak boleh mengaji dan belajar salat?
Pembina Ponpes waria memastikan pesantren akan tetap beraktivitas.

 

JAKARTA, Indonesia—Pembina Pondok Pesantren waria Al-Fatah Kyai Muhaimin mempertanyakan hasil kesepakatan mediasi yang menghentikan kegiatan ponpes tersebut untuk sementara. 

Menurut Muhaimin, kegiatan pesantren waria selama ini adalah mengaji dan belajar sholat seperti umat Islam lainnya. 

Ia menyebut penutupan sementara pondok pesantren al Fathah telah menghilangkan hak kaum waria untuk beribadah. “Ini namanya menghilangkan hak untuk menjalankan agama, kegiatan selama ini baik kok, mengaji dan belajar sholat, merayakan hari besar agama. Masak nggak boleh?” katanya pda Kamis, 25 Februari.

Ia pun mempertanyakan alasan penghentian aktivitas karena warga merasa terganggu. Menurutnya ada pemutarbalikan fakta karena selama ini tidak ada warga yang keberatan, bahkan ketika dia mengisi pengajian, banyak warga yang berpartisipasi. 

“Kalau terganggu mungkin tidak, mungkin hanya risih. Tapi itu nggak masalah. Kalau cuma masalah parkir itukan bisa ditata, disepakati,” ungkap Muhaimin yang juga ketua FPUB (Forum Persaudaraan Umat Beriman) Yogyakarta.

Terkait tudingan minuman keras dan karaoke oleh warga, Muhaimin yang kerap hadir dalam pengajian kaum waria itu, mengaku tidak pernah mengetahuinya.

“Siapa yang bilang? Namanya proses, mungkin ada, tapi saya belum pernah lihat. Saya itu heran, Pak RT nya itu ketemu saya enggak apa-apa, kemarin waktu FJI (Front Jihad Islam) ke sana, saya juga di sana. Warga itu merasa terganggu karena ada masalah FJI itu,” ujarnya. 

Dia pun memastikan pesantren waria akan tetap beraktivitas. Saat ini pihaknya sedang berkomunikasi dengan kepolisian dan pemerintah terkait hasil mediasi yang dianggapnya tidak tepat.

“Saya akan berkomunikasi dengan berbagai pihak. Ini hanya syok saja, nanti tetap beraktivitas lagi, masak ngaji dilarang. Itu kan baik,” kata Muhaimin.—Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!