Liverpool vs Manchester City: Dendam kesumat yang berat

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Liverpool vs Manchester City: Dendam kesumat yang berat
Setelah kalah di partai puncak Piala Liga, Liverpool dalam misi balas dendam atas Manchester City. Tapi dengan tujuh pemain cedera, tidak mudah melakukannya.

JAKARTA, Indonesia – Liverpool begitu dekat dengan gelar Piala Liga pada Minggu, 28 Februari, lalu. Tapi, sepak bola tidak mengenal “hampir”. Mereka tetap kalah meski mampu mengimbangi Manchester City dengan skor 1-1 hingga pertandingan harus dilanjutkan dengan adu penalti.

Klub berjuluk The Reds itu harus kembali melawan City di Liga Primer, tiga hari setelah partai puncak yang menyedihkan tersebut, pada Kamis, 3 Maret, pukul 03.00 WIB.

Dan salah satu penyebab kekalahan Liverpool di final Piala Liga juga belum beres: daftar panjang pemain cedera. Sedikitnya tujuh anak asuh Jurgen Klopp cedera. Mulai dari penyerang Danny Ings hingga bek Martin Skrtel. Gelandang bertahan Lucas Leiva yang di Piala Liga harus digeser sebagai bek tengah juga cedera.

Krisis di tubuh Liverpool belum berakhir.

Kekalahan di Piala Liga menggenapi kali kedua kagagalan Klopp. Setelah kalah di Piala FA, mereka kini hanya punya dua ajang: Liga Primer dan Europa League. Tapi, dua kali tersisih di dua turnamen itu seharusnya bisa memberi efek positif. Manajer asal Jerman itu kini bisa memperbaiki peringkat Liverpool di klasemen Liga Primer.

Apalagi, jika musim depan tidak tampil di kompetisi Eropa, tidak banyak pemain yang bisa digaet di bursa transfer musim panas.

Langkah pertama untuk memperbaiki peringkat itu bisa dilakukan dengan mengalahkan City. Meski dengan banyaknya pemain cedera.

Musim ini City harus mengakui bahwa Liverpool bukanlah lawan yang mudah. Mereka dikalahkan 1-4 di kandang sendiri, Etihad Stadium, dan dipaksa bermain seri 1-1 di Piala Liga. Di Anfield dini hari nanti, Liverpool tetap bukan tim yang gampang.

Situasi itu jelas menyulitkan City yang ingin tetap fokus di jalur perburuan gelar juara. Mereka memang berselisih 10 angka dari Leicester City. Tapi pasukan Manuel Pellegrini masih punya tabungan dua pertandingan.

“Ingat sebelum saya ke klub ini. Roberto Mancini membawa City juara setelah sebelumnya berjarak 9 angka dari Manchester United. Apapun bisa terjadi,” kata Pellegrini seperti dikutip BBC.

Dalam lawatannya ke Anfield Stadium nanti, skuat City memang tidak bisa dibilang komplit. Winger Kevin De Bruyne belum pulih dari cedera sedangkan Yaya Toure diragukan bisa turun. Jika gelandang Pantai Gading itu benar-benar absen, City jelas bakal sangat kehilangan.

Meski City surplus gelandang bertahan dengan para pemain seperti Fabian Delph, Fernando, dan Fernandinho, namun level Toure belum bisa disamai mereka. Apalagi, dalam dua laga terakhir Pellegrini lebih suka memasang Fernandinho sebagai winger kanan. Pemain Brasil itu sudah menunjukkan dirinya cocok di tempat baru dengan gol semata wayangnya ke gawang Liverpool di Piala Liga.

Dengan demikian, dua pos gelandang bertahan City hanya bisa diisi oleh Toure dan Fernando karena Delph cedera. Tanpa Toure, Fernandinho harus kembali ke pos lamanya dan Jesus Navas dipasang di winger kanan.

“Para pemain itu adalah pemain berpengalaman. Dan bagi mereka yang punya pengalaman, dalam situasi tertinggal jauh dari perburuan gelar seperti ini, yang kamu butuhkan adalah percaya,” kata manajer asal Chile tersebut.—Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!