Peringatan tsunami di Mentawai dicabut, warga kembali ke rumah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Peringatan tsunami di Mentawai dicabut, warga kembali ke rumah

ANTARA FOTO

Gelombang tsunami yang terdeteksi tidak besar yakni di ketinggian 10 dan 5 centimeter

JAKARTA, Indonesia – (UPDATED) Peringatan tsunami yang sebelumnya sempat diberlakukan di Kepulauan Mentawai usai diguncang gempa 7,8 skala richter, telah dicabut. Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mendapat informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peringatan tsunami dinyatakan berakhir pada pukul 22:34 WIB.

“Dengan demikian masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan tenang. Tidak perlu takut dan kondisi aman,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan pendek yang diterima Rappler pada Rabu malam, 2 Maret.

Gelombang tsunami sudah terdeteksi di Pulau Cocos setinggi 10 centimeter pada pukul 21:15 WIB dan di Padang setinggi 5 centimeter pada pukul 21:40 WIB. Posko BNPB akhirnya dapat berkomunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Kepulauan Mentawai dengan radio komunikasi.

“Kondisi masyarakat aman. Warga kini telah berada di tempat-tempat yang aman. Warga di kecamatan Sikakap, Pagai Selatan, Sipora, Siberut dan Kepulauan Mentawai lain juga diketahui dalam kondisi aman,” turut Sutopo.

Mereka telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi sesuai dengan prosedur.

Sementara, di daerah-daerah di pulau dan sepanjang pantai barat Sumatera seperti Nias Selatan, Nias Simeuleu, Aceh Singkil, Aceh Barat, Muko-Muko, daerah di sepanjang Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung juga dilaporkan dalam keadaan aman.

“Tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan. Gelombang tsunami pun tidak terlihat di pantai. Sementara, BMKG Sumatera Barat telah mencabut peringatan tsunami untuk 15 daerah sejak pukul 21:30 WIB,” kata Sutopo.

Warga di ibukota Padang dan sebagian pesisir barat Sumatera merespon peringatan tsunami dengan mencari shelter tsunami. Shelter tersebut dibangun oleh BNPB khusus untuk proses evakuasi.

Mereka juga memanfaatkan atap masjid, gedung bertingkat, sekolah dan gedung lainnya.

“Memang di beberapa tempat terjadi kepanikan dan kemacetan lalu lintas, sebab banyak masyarakat yang membawa kendaraan bermotor,” tutur dia.

Di tahun 2010 lalu, Kepulauan Mentawai pernah dihantam gempa bumi dan disusul gelombang tsunami. Akibatnya sebanyak 286 orang tewas dan 252 korban lainnya dinyatakan hilang.

Gempa susulan

Kendati sudah dinyatakan aman, namun gempa susulan masih terjadi di beberapa titik gempa. Terakhir, tercatat gempa bumi susulan masih mengguncang area di bagian barat Sumatera dengan kekuatan 5,2 skala richter. Namun, menurut Sutopo kondisi masih aman. 

“Hanya gempa kecil-kecil dan tidak berpotensi tsunami,” kata Sutopo ketika dihubungi melalui telepon pada Kamis dini hari, 3 Maret. – dengan laporan Febriana Firdaus/Rappler.com

 

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!