SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia—Di balik gemerlapnya konser bintang kpop EXO pada Sabtu, 27 Februari lalu, terjadi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan petugas keamaan saat body checking sebelum para penonton memasuki hall Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Banten, tempat konser berlangsung.
Melalui media sosial, para penonton yang merasa sebagai korban melayangkan protesnya pada Mecimapro selaku promotor.
Gue males ngetik jadi gue capture aja ya. Gini kira2 kejadian kemarin. Gue takut. Trauma.. nyokap gue bahkan ngamuk pic.twitter.com/Z9uhzuFTQM
— Clar (@spesdelune) February 29, 2016
Jangan biarkan kasus ini melemah hanya kalian tidak terkena pelecehan atau kalian malas mengurusnya. Kalau dibiarkan,tidak nutup kemungkinan
— 야 하고 싶어! (@kminshock) March 1, 2016
Wah parah nih security yang meriksa pas konser exo kemaren pic.twitter.com/wlZF2Z1GdC
— bae (@binnietc) March 3, 2016
Cuma karena nonton konser boyband korea aja gue diraba,disentuh,dipegang alat vitalnya sama SEKURITI. Am I that low?! @mecimapro
— Dek Cinta™ (@babysky1994) February 29, 2016
@spesdelune wah.. aku dama temen aku juga ngerasain hal yg sama, petugasnya malah mencet2 dada kita sedetail itu sampe bagian selangkangan
— Nura-ssi (@kukuk_doooo) February 29, 2016
ka @rikaNEQY temen gue yg abis dateng konsek exo cerita security-nya ngaco. body checking sampe ngeraba2 alat vital https://t.co/pHKvIhrpTv
— anita rosalina (@sejenisanita) March 1, 2016
Min, @mecimapro jujur kemarin juga saya sedikit tidak nyaman ketika bodychecking, saya dipegang2 meskipun itu oleh security perempuan
— Noona Yayay L. (@yay_28) March 2, 2016
Haha Sekuritinya Body check sih body check tapi jangan itu aku dipegang pegang dong modus jing @mecimapro
— aby lee talbot (@ABYLTALBOT) March 2, 2016
@mecimapro you guys were searching for camera.No need to treat them like that.And yeah, that traumatic experience will haunt them forever
— annissa maulina (@nissamaulina) March 2, 2016
@mecimapro you don’t know till it happens to you. Eh katanya pimpinan lo udah pernah body check sih ya, dan malah ketawa. Sick.
— annissa maulina (@nissamaulina) March 2, 2016
@mecimapro dan @tikeprie hanya demi keuntungan kalian menggunakan issue keamanan. merogoh buah dada dan selangkangan atas nama kemanan
— titarubi (@titarubi) March 2, 2016
Menanggapi protes tersebut, pihak Mecimapro menyatakan bahwa proses body checking yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
“Body checking yang dilakukan, sudaj sesuai dengan SOP dan pemaparan yang dilakukan dengan pihak aparat yang berwenang seminggu sebelum konser berlangsung. Ini dilakuan untuk mengantisipasi adanya ancaman keamanan yang sedang marak belakangan ini,” tulis Mecimapro dalam akun Twitter resminya.
Terima kasih atas saran dan kritik yang ditujukan kepada kami, semoga kedepannya akan lebih baik lagi. pic.twitter.com/Yw6edf9oIO
— MCP (@mecimapro) March 2, 2016
Adukan ke LBH APIK
Tiga orang penonton konser EXO yang merasa jadi korban pada Jumat siang, 4 Maret mendatangi kantor LBH APIK di area Kramat Jati, Jakarta Timur. Staf Pelayanan Hukum LBH APIK, Khusnul Anwar yang menerima ketiga korban mengatakan, mereka ingin berkonsultasi dan meminta masukan mengenai langkah-langkah yang seharusnya diambil.
“Kami juga menjelaskan proses hukum yang akan berjalan seperti apa. Apa saja yang harus dilengkapi untuk memperkarakan kasus itu seperti bukti dan saksi,” kata Khusnul yang ditemui Rappler di kantornya.
Dia menjelaskan, keputusan mengenai apakah LBH APIK akan menjadi kuasa hukum mereka atau tidak akan ditentukan setelah digelar pertemuan antara korban dengan promotor pada Senin, 7 Maret. Pertemuan rencananya akan diadakan di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Mengapa pertemuan diadakan di KPAI? Khusnul menjelaskan, sebagian besar penonton konser itu berusia di bawah 18 tahun atau masih tergolong usia anak. Ketika mengetahui ada kasus tersebut, KPAI langsung meminta pihak promotor, Mecimapro untuk hadir.
Sebelum mengontak LBH APIK, ketiga korban telah menyampaikan keluhan ke promotor dan media sosial. Sayangnya, pihak promotor malah membela diri.
“Menurut korban, promotor mencoba mencari tahu apa permasalahannya. Namun, mereka tetap membela diri dan mengatakan prosedur pengamanan harus berlaku sesuai SOP,” tutur Khusnul.
Dia mengatakan promotor kerap menggunakan jasa pengamanan dari perusahaan yang sama seperti untuk mengamankan konser boyband EXO.
“Rencananya dalam waktu dekat promotor juga akan mengundang artis Korea dan menggunakan jasa pengamanan serupa. Oleh sebab itu, kami akan menyelidiki juga,” kata dia.
Tindak pelecehan itu bahkan juga dialami oleh penonton konser EXO yang terbang langsung dari Korea Selatan.
“Mereka bingung harus melaporkan kepada siapa, hingga akhirnya mereka kembali ke negara asal,” ujarnya.
—dengan laporan Santi Dewi/Rappler.com
BACA JUGA:
- Kilas balik 2015: 10 konser artis internasional di Indonesia
- Daftar konser teranyar 2015
- Metamorfosa Super Junior dalam satu dekade
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.