Saat Nyepi, umat Islam di Bali diizinkan salat gerhana

Bobby Andalan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Saat Nyepi, umat Islam di Bali diizinkan salat gerhana

ANTARA FOTO

Ada syarat yang harus dipatuhi umat Islam jika ingin salat gerhana pada Hari Raya Nyepi di Bali

DENPASAR, Indonesia (UPDATED) — Umat Hindu di Bali akan merayakan Hari Raya Nyepi pada 9 Maret. Pada hari yang sama, umat Islam di Bali juga akan melangsungkan ibadah salat gerhana matahari. Padahal, sejatinya seluruh masyarakat Bali, tak terkecuali umat Islam di Pulau Dewata tersebut, tak diperkenankan melakukan aktivitas.

Namun, berdasarkan kesepakatan antara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali dan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) memutuskan umat Islam diperbolehkan untuk menggelar salat gerhana di luar rumah.

“Berdasarkan kesepakatan bersama dengan MUI Bali dan FKUB Bali, pada hari itu umat Muslim diizinkan tetap melakukan salat gerhana matahari di Bali dengan tetap memperhatikan hasil kesepakatan yang dilakukan,” kata Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, pada Sabtu, 5 Maret.

Kesepakatan ini dinilai bahwa toleransi antar umat beragama di Pulau Bali terjalin dengan baik.

Meski diperkenankan salat di masjid, namun ada rambu-rambu yang mesti diperhatikan, di antaranya:  

  • Tidak menggunakan pengeras suara
  • Melakukan salat di masjid terdekat
  • Perjalanan ke masjid tidak menggunakan kendaraan bermotor
  • Tidak bergerombolan dan mengobrol sepanjang jalan
  • Tidak merokok sepanjang jalan
  • Segera berkoordinasi dengan pecalang, atau aparat setempat, untuk bisa bepergian saat salat
  • Salat selesai paling lambat pukul 07:00 WITA

“Ini sudah kesepakatan bersama seluruh elemen terkait. Jangan sampai melanggar dan akhirnya menimbulkan polemik yang mengganggu keharmonisan di Bali,” kata Sudiana. 

Nyepi merupakan perayaan tahun baru Saka. Pada hari itu, umat Hindu tidak diperbolehkan beraktivitas seperti biasa. 

Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum. Bahkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pun tutup pada hari itu. Namun, tidak halnya untuk pelayanan penting, seperti rumah sakit misalnya.

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). 

Saat merayakan Nyepi, umat Hindu melaksanakan catur brata, atau penyepian, yang terdiri dari: 

  • Amati geni (tidak berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api/lampu)
  • Amati karya (tidak bekerja)
  • Amati lelungan (tidak bepergian)
  • Aamati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan)

Selain melakukan catur brata seperti di atas, bagi yang mampu juga dianjurkan melaksanakan tapa, brata, yoga, dan semadhi.

Bandara Ngurah Rai tidak beroperasi 

Sementara itu, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai tidak akan melayani penerbangan baik domestik maupun internasional pada Hari Raya Nyepi. Penghentian seluruh pelayanan kebandarudaraan ini akan berlangsung selama 24 jam mulai  tanggal 9 Maret jam 06.00 WITA.

“Untuk menghormati umat Hindu yang melaksanakan Nyepi, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai akan menghentikan seluruh pelayanan di bandara mulai dari tanggal 9 Maret 2016 jam 06.00 WITA sampai dengan tanggal 10 Maret 2016 jam 06.00 WITA,” jelas PTS General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Subakir, Senin 7 Maret 2016.

“Selama pelaksanaan Nyepi, seluruh penerbangan domestik dan internasional, dengan tujuan akhir dan pemberangkatan pertama dari Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai akan kami tiadakan,” tambahnya.

Untuk memastikan para pelaku penerbangan dapat mengatur penerbangannya dari dan ke Bali selama pelaksanaan Nyepi, PT Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai bekerjasama dengan AirNav Indonesia Cabang Denpasar telah menerbitkan Notice to Airmen (Notamn No A0087/16) yang berisi informasi pengumuman penutupan bandara. Notamn dipublikasikan oleh AirNav sejak tanggal 15 Januari 2016.

Selama 24 jam penutupan bandara, para maskapai yang memiliki penerbangan berjadwal akan menyesuaikan jadwalnya dengan tidak menjual tiket atau melayani penerbangan dari dan ke Bali.

“Berdasarkan data yang kami himpun, terdapat 387 penerbangan yang tidak beroperasi di hari itu, terdiri dari 229 penerbangan domestik dan 158 penerbangan internasional,” ucap Subakir.

Jumlah itu terdiri dari 104 penerbangan milik Garuda Indonesia, 55 penerbangan Lion Air dan 47 penerbangan Indonesia Airasia yang akan tidak dioperasikan, antara lain tujuan Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Singapura, Perth, Kuala Lumpur dan kota besar lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

Tutupnya Bandara I Gusti Ngurah Rai saat Hari Raya Nyepi sudah berlangsung selama 16 tahun, tepatnya sejak tahun 2000 dengan mengacu pada Surat Dirjen Perhubungan Udara nomor AU/2696/DAU/1796/99 tanggal 01 September 1999.

Senada dengan hal itu, melalui Surat Edaran nomor 003.2/17735/DPIK tanggal 28 Oktober 2015, Gubernur Bali juga menginstruksikan agar meniadakan proses keberangkatan awal dan tujuan akhir di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Meskipun tidak melayani penerbangan berjadwal dan charter, tetapi Angkasa Pura I selaku pengelola bandara tetap akan menyiapkan 218 personil operasional untuk berjaga selama masa-masa penutupan. Demikian pula dengan AURI, AirNav, kepolisian, Imigrasi, Bea Cukai, airline dan ground handling.

“Kami akan tetap menyiagakan personel untuk mengantisipasi adanya permohonan penerbangan yang bersifat darurat seperti technical landing atau emergency landing, termasuk medical evacuation. Jadi, walaupun tidak melayani penerbangan, kami tetap open untuk menjadi alternate airport bagi airline-airline yang membutuhkan pendaratan darurat,” tegas Subakir.

“Apabila memang terjadi technical landing, mengacu pada edaran Guberner Bali, maka para awak pesawat dan penumpang akan dikondisikan untuk tetap berada di dalam wilayah bandara,” lanjutnya.

Bandara I Gusti Ngurah Rai akan kembali dibuka dan beroperasi seperti biasa pada tanggal 10 Maret 2016 jam 06:01 WITA. Direncanakan penerbangan pertama yang akan berangkat dari Bali adalah Lion Air JT 035 tujuan Cengkareng. Sedangkan penerbangan internasional adalah Jetstar Australia nomor penerbangan JQ 117 tujuan Perth. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!