5 hal tentang Heru Budi Hartono, bakal calon wakil Ahok

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal tentang Heru Budi Hartono, bakal calon wakil Ahok
Ia yang mengusulkan larangan PNS bawa kendaraan pribadi setiap Jumat

JAKARTA, Indonesia — Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama mengumumkan pada Senin, 7 Maret, kandidasinya sebagai calon independen dalam pemilihan gubernur 2017 mendatang dan memilih Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono sebagai wakilnya.

Keputusan tersebut tertulis dalam rilis yang diumumkan Teman Ahok dalam akun Facebook-nya.

“Mulai hari ini, dalam formulir dukungan teman Ahok akan tercantum nama Pak Heru Budi Hartono sebagai calon wakil untuk Basuki Tjahaja Purnama,” tulis status Facebook yang diunggah pada Senin, 7 Maret.

Siapa Heru? Berikut 5 hal yang perlu kamu tahu soal wakil Ahok tersebut. 

PNS sejati

Meski lahir di Medan pada 13 Desember 1965, Heru menghabiskan masa remajanya dan pendidikannya di Jakarta.

Ia lulus dari SMP PSKD I Jakarta Pusat (1997-1981) dan meraih gelar S1 dan S2 di Universitas Krisna Dwipayana di Jakarta. 

Ia kemudian berkarir menjadi staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993.

Selanjutnya, Heru konsisten berkarir sebagai Pegawai Negeri Sipil di ibu kota.

Berikut riwayatnya: 

  • Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara (1995)
  • Kasubag Pengendalian Pelaporan Kota Jakarta Utara (1999)
  • Kasubag Sarana & Prasarana Kota Jakarta Utara (2002)
  • Kepala Bagian Umum Kota Jakarta Utara (2007)
  • Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara (2008)
  • Kepala Biro KDH dan KLN DKI Jakarta (2013)
  • Walikota Jakarta Utara[1](2014)
  • Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta (2015) 

Pernah ‘mengurus’ Jokowi

Ketika Joko “Jokowi” Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Heru menjabat sebagai Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Jakarta. Ia aktif mengurus segala kebutuhan Jokowi, mulai dari blusukan hingga bertemu warga. 

Jokowi kemudian mempromosikan Heru sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Sejak 13 Januari 2014, ia resmi menjadi orang nomor satu di Jakarta Utara.

Ia menjabat hingga 2 Januari 2015. Heru kemudian diangkat menjadi Kepala BPKAD DKI sampai saat ini.

Pernah melarang PNS naik mobil

Heru pernah menjadi buah bibir menjadi pembicaraan ketika mengusulkan aturan larangan menggunakan kendaraan pribadi bagi kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Jumat setiap pekan pertama.

Ia pun rela naik angkutan umum dari rumahnya di Jatiwaringin, Jakarta Timur, ke Balai Kota, Jakarta Pusat.

Aturan larangan membawa kendaraan pribadi bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dimaksudkan untuk mempopulerkan transportasi massal dan mengurangi kemacetan. 

Berita mengenai Heru pun dibahas di televisi nasional:

Tak bisa berpidato

Heru mengaku memiliki satu kekurangan yang dinilainya akan berpengaruh jika nantinya ia jadi maju. Kekurangan tersebut adalah ia tidak bisa pidato di hadapan banyak orang.

“Saya paling enggak bisa tuh cuap-cuap di depan banyak orang. Kalau debat publik sih masih bisa, orasi bisa. Tetapi, kalau cuap-cuap, ‘Bapak-bapak, Ibu-ibu, nanti saya akan gini-gini‘… Saya paling enggak bisa kayak gitu,” kata Heru . 

Hobi: Olahraga tembak

Heru pernah terlihat sangat akrab dengan Ahok saat sesi latihan menembak. Selepas bekerja, keduanya latihan menembak.

“Kita suka nembak bareng,” ujar Heru. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!