Filipino boxers

Gubernur Jawa Barat: Hotel Club Bali Cianjur memiliki izin saat dibangun

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Gubernur Jawa Barat: Hotel Club Bali Cianjur memiliki izin saat dibangun

ANTARA FOTO

Area Kota Bunga, Cianjur kini masuk ke dalam zona merah. Artinya, tidak boleh ada lagi bangunan yang dibangun di sana

BANDUNG, Indonesia — Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan Hotel Club Bali sudah mengantongi izin saat dibangun sekitar 10 tahun yang lalu. Pria yang akrab disapa Kang Aher itu menyebut saat izin dikeluarkan, kondisi tanah tempat berdirinya hotel secara geologis tidak membahayakan.

“Tetapi, ya geologi di Jawa Barat kan berubah-ubah. Ada retakan di sana, nanti retakan di sini. Jadi, bisa terulang lagi. Nah, mungkin saat izin hotel itu keluar tidak ada masalah,” ujar Kang Aher yang ditemui pada Kamis, 10 Maret, di Bandung.

Dia menjelaskan ada perubahan geologis dalam struktur tanah di area Kota Bunga, Cianjur, sehingga menimbulkan longsor. Pasca kejadian longsor, kini kawasan Kota Bunga masuk ke dalam zona merah atau daerah rawan longsor.

“Ya, tentu di daerah yang sudah masuk zona merah, tidak boleh ada lagi pembangunan hotel. Kawasan Kota Bunga yang sudah masuk ke zona merah, maka secara otomatis ada bahaya karena sebelumnya terjadi longsor,” tutur Aher.

Dia menganjurkan perlu ada penataan ulang kawasan di area Kota Bunga berdasarkan rujukan undang-undang tata ruang dan informasi geologis dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG).

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota dalam proses pemberian izin bangunan.

“Karena pemerintah kabupaten kota yang mengeluarkan izin bangunan,” kata dia.

Pernyataan senada disampaikan oleh Wakil Gubernur Deddy Mizwar. Dia mengatakan peristiwa longsor yang terjadi pada Rabu, 9 Maret, di kawasan Kota Bunga, Desa Batu Lawang, Kecamatan Cipanas menjadi pembelajaran yang berharga agar tidak sembarangan membangun gedung di tebing-tebing.

Deddy mengingatkan jangan hanya mengejar pemandangan indah lalu unsur keselamatan diabaikan.

“Indah pasti indah. Cuma perlu izin yang lebih ketat untuk mendirikan hotel-hotel termasuk perumahan,” kata dia.

Deddy turut mendorong agar ada penyelidikan seandainya ditemukan proses yang tidak benar dalam pemberian izin.

“Iya, kalau enggak betul, maka hal tersebut tindak pidana, termasuk yang memberikan izin,” ujarnya.

Dia menganjurkan agar diberlakukan sanksi tegas kepada para pelanggar pemberi izin bagi bangunan hotel dan perumahan. Tujuannya untuk meminimalisasi terjadinya peristiwa serupa.

Dia turut menyebut perlu ada Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) antara kabupaten, kota, kejaksaan dan kepolisian.

Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana longsor di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (9/3). Bencana longsor melanda Hotel Bali Club di Kawasan Villa Kota Bunga pada Rabu, 9 Maret dini hari yang mengakibatkan sebanyak 11 orang tamu menjadi korban. Foto oleh Firman/ANTARA

Belum turunkan tim

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Polisi Sulistyo Pudjo Nugroho mengatakan pihaknya akan menyelidiki dugaan pelanggaran pidana dalam pembangunan hotel itu.

“Pasti (akan diselidiki), apakah disebabkan single factor atau multiple factors,” ujar Sulityo ketika dihubungi Rappler pada Sabtu, 12 Maret.

Tetapi, hingga kini Polda Jabar belum menurunkan tim ke lokasi kejadian. Polisi juga belum berencana menahan pemilik hotel.

“Tidak bisa sesederhana itu (dalam melakukan penangkapan). Harus dicek dan ricek, baru kemudian lidik,” ujar dia.

Tiga korban tewas

Seorang korban selamat Dewi ditandu tim SAR gabungan saat operasi pencarian korban bencana longsor di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu, 9 Maret. Foto oleh Firman Taqur/ANTARA

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan insiden longsor di Hotel Bali Club Cianjur menyebabkan tiga orang tewas. Mereka diketahui merupakan pasangan suami istri Budi Tanuadi Supena dan Merianawati serta Bun Susanto.

Pasangan suami istri itu ditemukan di kamar hotel nomor 145 dan sisanya di kamar 144. Ketiganya berhasil dievakuasi dari puing bangunan hotel pada Kamis kemarin.

Selain itu juga terdapat 8 orang lainnya yang berhasil dievakuasi dengan selamat. Sebanyak 6 orang di antaranya tanpa luka, sedankan sisanya mengalami luka berat.

Sutopo menyebut beberapa daerah di Jawa Barat seperti Bogor, Cianjur, Sukabumi, Bandung Barat, Bandung Selatan, Garut, Tasikamalaya, Ciamis, Sumedang, Garut dan Purwakarta, memiliki topografi perbukitan dan pegunungan yang rawan longsor. Tetapi, kondisi tersebut diperparah dengan semakin banyak penduduk yang justru bermukim di daerah tersebut.

“Untuk itulah tata ruang perlu ditegakkan dan mitigasi bencana, baik struktural dan non struktural perlu ditingkatkan,” kata Sutopo. —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!