Kepala BNPT baru fokus pada pencegahan dan deradikalisasi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kepala BNPT baru fokus pada pencegahan dan deradikalisasi

ANTARA

Program rehabilitasi terorisme perlu lebih sistematis dan konseptual.

JAKARTA, Indonesia – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian akan mengisi jabatan baru sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menggantikan Komjen Polisi Saud Usman yang memasuki masa pensiun.

Apa saja yang akan dilakukan jenderal bintang dua itu sebagai kepala BNPT?

“Untuk jangka pendek, saya mendukung operasi kepolisian dan TNI di Poso agar target-target segera ditangkap dan permasalahan di Poso dapat diselesaikan,” kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 15 Maret.

Dia mengaku cukup mengenal kegiatan para teroris di Sulawesi Tengah karena pernah menulis buku tentang terorisme di Poso pada 2007. 

“Saya pernah buat buku setebal 550 halaman tentang terorisme di Poso pada 2007, Bukunya berjudul ‘Indonesian Top Secret’ membongkar Konflik Poso. Itu akan saya aplikasikan ketika menjabat sebagai kepala BNPT. Saya berharap masalah Poso akan tertangani dalam waktu dekat, baik dengan menangkap para pelaku maupun menyelesaikan akar masalahnya,” kata Tito. 

Tito dijadwalkan dilantik di Istana oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BNPT. Sementara, jabatan Kapolda Metro Jaya akan diisi oleh Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto

Tito mengatakan fokus utama dirinya sebagai kepala BNPT adalah program pencegahan yang melibatkan berbagi instasi.

“Kedua, program rehabilitasi terorisme dengan cara-cara yang lebih sistematis dan konseptual,” kata Tito kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 15 Maret. 

Tito juga ingin memperkuat penegakan hukum terhadap pelaku terorisme, termasuk kemampuan deteksi, kemampuan investigasi dan kemampuan penindakan, termasuk koordinasi antar instansi untuk penegakan hukum.

“Saya menulis buku tentang deradikalisasi itu judulnya Explaining Islamist insurgency itu terbitan London Imperial College. Di samping itu, dirinya akan memperkuat kerjasama antar lembaga serta kerjasama internasional baik dalam bidang pencegahan, penegakan hukum maupun dalam bidang rehabilitasi.

“Rehabilitasi itu adalah terutama menghadapi tahanan-tahanan teririsme yang ada di Lapas. Saya tidak bisa bicara konsep secara detil,” kata pria yang lulus dari Akademi Kepolisian tahun 1987 itu. – Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!