Indonesia dan Australia sepakat bahas kerjasama ekonomi komprehensif

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia dan Australia sepakat bahas kerjasama ekonomi komprehensif
Tim negosiasi membahas dari industri ternak sapi, jasa keuangan sampai kerjasama pembangunan infrastruktur dan pendidikan

JAKARTA, Indonesia – Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mitranya dari Australia Menteri Perdagangan dan Investasi Steve Ciobo menyepakati Rabu, 16 Maret, untuk mengaktifkan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Patnership Agreement (IA-CEPA), sebuah kerangka kerjasama ekonomi komperensif, yang juga mencakup sektor jasa termasuk jasa masa depan yang berbasis teknologi dan digital.

Dan tentu saja, dalam kunjungan kerja ke Australia kali ini, Tom juga membahas hubungan ekonomi yang selama ini sudah berjalan, termasuk bertemu dengan asosiasi industri ternak sapi dan daging sapi.

“Saya menyambut baik tercapainya kesepakatan ini. Momentum politik sangat baik, mengingat hubungan kedua kepala negara yang baik, selain itu Indonesia dan Australia memiliki tingkat saling komplemen yang tinggi,” kata Tom Lembong saat melakukan jumpa pers bersama dengan Menteri Steve Ciobo di Canberra.

“Kita bisa bekerja sama saling menguntungkan. Kami mengharapkan ada hasil cepat, atau quick-wins, juga kerjasama untuk jangka menengah dan panjang.” 

Pembahasan kerangka kerjasama ekonomi juga melibatkan utusan khusus untuk bidang perdagangan Australia, Andrew Robb. Ketiga pejabat tinggi bidang perdagangan kedua negara sepakat bahwa selama ini banyak area yang potensial untuk kerjasama ekonomi, namun belum digarap dengan baik. Padahal, secara geografis Indonesia dan Australia bertetangga dan memiliki banyak hal yang bisa saling melengkapi.

Pembahasan IA-CEPA bertujuan untuk membangun platform baru kerjasama ekonomi, termasuk investasi dan perdagangan, yang kian dinamis di antara kedua negara.

“Ini mencerminkan ikatan kuat antara kedua negara,” demikian pernyataan bersama ketiga pejabat perdagangan yang diterima oleh Rappler.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa inisiatif pembahasan kembali negosiasi IA-CEPA mengisyaratkan determinasi dari kedua pemerintahan, untuk membangun iklim yang kondusif bagi ekspansi kerjasama dua arah di bidang investasi dan perdagangan, serta memaksimalkan potensi kerjasama ekonomi.

Dalam kunjungan hari pertama ke Sydney kemarin, Tom juga bertemu dengan banker investasi menawarkan kerjasama untuk membangun infrastruktur di Indonesia.

Delegasi Indonesia dan Australia menyepakati bahwa pembahasan IA-CEPA akan semaksimal mungkin menghasilkan dokumen final kerjasama yang berkualitas tinggi, komprehensif, mecakup perdagangan barang dan jasa, investasi dan kerjasama ekonomi, bersifat berimbang dan memberikan manfaat yang setara bagi kedua pihak.

“Dokumen final kerjasama harus menjadi dokumen yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan, semacam living document,” demikian pernyataan kedua menteri. Pembahasan akan dimulai dengan membuka semua dokumen kerjasama yang selama ini berjalan.

Menteri Tom, Menteri Steve dan utusan khusus Andrew Robb menyatakan puas atas perkembangan negosiasi yang dilaporkan ketua negosiator kedua negara. Mereka membahas area industri ternak sapid an daging sapi, peningkatan ketrampilan, industri jasa keuangan, jasa profesi, pengolahan makanan, standa makanan dan obat-obatan, pertanian, desain, infrastruktur dan pendidikan. Negosiasi diharapkan menghasilkan dokumen final dalam waktu secepat mungkin tahun ini.

Dalam pertemuan dengan mitra kerjanya, Menteri Tom dan Steve Ciobo juga menyepakati diaktifkannya kembali Indonesia – Australia Business Partnership Group untuk menyampaikan laporan dan rekomendasi kepada kedua pemerintahan dalam pembahasan dan implementasi IA-CEPA.

Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia, Juan Permata Adoe, kunjungan Mendag Tom ke Australia disambut antusias, mengingat kunjungan Perdana Menteri Malcom Turnbull ke Jakarta juga sudah memberikan sinyal peningkatan kerjasama kedua negara. PM Tunrbull bertemu dengan Presiden Joko “ Jokowi” Widodo, November 2015, dan sempat melakukan blusukan ke Pasar Tanah Abang.

Juan Permata Adoe mengatakan, bahwa dalam pertemuan dengan asosiasi ternak sapid an daging di Sydney, Indonesia dan pihak Australia menyepakati tiga hal. Kesatu, Pihak Australia akan terus meningkatkan kerjasama investasi di bidang industri ternak, proses pengolahan dan di bidang logistik rantai pasokan. Kedua, akan ada bantuan dari Australia dalam bidang pembibitan, pengolahan dan logistik terkait ternak dan daging sapi di Indonesia serta bantuan pelatihan dan pendidikan senilai US$ 60 juta untuk 10 tahun. Ketiga, saat ini sudah direaliasikan dukungan angggaran senilai US$ 8 juta.

“Australia tertarik investasi di Pusat Logistik Berikat,” kata Juan Adoe melalui pesan singkat kepada Rappler – Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!