Derby Manchester: Tetangga berisik siapkan mimpi buruk

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Derby Manchester: Tetangga berisik siapkan mimpi buruk
Dulu, pertemuan Manchester City dan Manchester United selalu terkait dengan perebutan gelar juara Liga Primer. Kini, cuma berebut peringkat keempat.

 

JAKARTA, Indonesia – Target paling realistis bagi Manchester United musim ini adalah finish di peringkat keempat Liga Primer. Tujuannya, tetap bisa tampil di Liga Champions musim depan. Tapi, meski paling realistis pun, upaya untuk meraihnya sangat sulit.

Mereka harus menghadapi rival sekota yang kondang dengan sebutan “tetangga berisik”, Manchester City, pada Minggu, 20 Maret pukul 23:00 WIB.

United jelas dalam posisi yang sulit. Mereka baru saja tersingkir dari Europa League setelah kalah dari seteru lamanya, Liverpool. Pasukan Louis van Gaal hanya bisa bermain seri 1-1 di Old Trafford, kandang United. Padahal, di leg pertama mereka kalah 0-2 di depan publik Liverpool di Anfield.

Karena itu, tak salah jika Van Gaal menganggap laga melawan City sebagai pertandingan “do or die”.

“Kami ketinggalan empat poin. Kami harus menang. Jika tidak, gap akan semakin jauh dan jauh padahal pertandingan yang kamu mainkan semakin sedikit,” katanya seperti dikutip ESPN.

Selisih United dengan City memang terpaut empat angka. Namun, tetangga dekatnya itu bukan satu-satunya saingan dalam perebutan tempat keempat. Masih ada West Ham United yang musim ini tampil berbeda di tangan manajer asal Kroasia Slaven Bilic

“Target itu masih mungkin untuk kami raih. Tapi sangat sulit,” kata meneer 64 tahun tersebut.

Hal senada diungkapkan bek Chris Smalling. Menurut dia, setelah tersingkir dari Europa League, United paling tidak mulai harus berpikir realistis. Salah satu caranya adalah fokus mengejar posisi empat besar.

“Dan satu-satunya yang bisa kamu lakukan adalah mengalahkan tim-tim yang berada di empat besar tersebut,” katanya.

Namun, United bakal sulit untuk melakukannya. Badai cedera yang tak kunjung berakhir. Van Gaal masih harus kembali mengandalkan striker belia Marcus Rashford sebagai ujung tombak serangan. Pemain 18 tahun itu memang menjanjikan di dua laga debutnya. Tapi, kompetisi masih terlalu keras bagi remaja produk akademi United tersebut.

Perkiraan pemain Manchester City vs Manchester United. Sumber: Whoscored.com

Sebaliknya, beban City di luar laga Liga Primer mulai berkurang. Mereka sudah mengikhlaskan Piala FA dengan “menyerah” di tangan Chelsea dengan skor 1-5. Mereka juga sudah menjuarai Piala Liga setelah melewati drama adu penalti versus Liverpool di partai puncak.

Beban mereka di luar Liga Primer hanya Liga Champions. Untuk kali pertama mereka lolos ke perempat final ajang para jawara Eropa tersebut.

Kini, fokus pasukan Manuel Pellegrini hanya terus menjaga kansnya agar tetap bisa bersaing di Liga Primer. Selisih poin mereka dengan Leicester City memang mencapai 15 angka. Tapi klub berjuluk The Citizens itu masih minus 2 pertandingan.

Apalagi, gelandang bertahan Fernandinho sudah berkoar. “Jangan coret kami dari persaingan gelar juara,” katanya.

Memang, laga terakhir City di Liga Primer melawan Norwich City pekan lalu hanya berakhir 0-0. Tapi, saat itu prioritas klub milik konglomerat Timur Tengah Sheikh Mansour tersebut adalah persiapan menghadapi Dynamo Kyiv di Liga Champions.

City pada akhirnya lolos ke perempat final ajang paling bergengsi bagi klub-klub Eropa tersebut. Namun, harga yang harus dibayar sangat mahal. Bek tengah sekaligus kapten tim Vincent Kompany harus absen. Padahal, dia adalah jantung pertahanan tim.

Dua bek lainnya, Martin Demichelis dan Nicolas Otamendi, justru kerap jadi titik lemah City. Demichelis sudah melambat sedangkan Otamendi kerap salah antisipasi.

Menghadapi para pemain muda United seperti Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Jesse Lingard yang cukup cepat, mereka berdua bakal keteteran.

Pellegrini bisa memanfaatkan bek Prancis Eliaquim Mangala untuk menggantikan Otamendi atau Demichelis. Mangala sempat diturunkan saat City melawan Dynamo Kyiv.

“Derby selalu berbeda. Apapun yang terjadi di klub, derby Manchester selalu berbahaya. Kali ini semakin sengit karena kedua klub ingin sedekat mungkin dengan puncak klasemen,” kata Pellegrini.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!